Semen Indonesia Proyeksikan Produksi 72,9 Juta Ton

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Gresik, Bhirawa
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan memiliki kapasitas produksi sebesar 72,9 juta ton hingga 2030 atau meningkat dua kali lipat dibanding kapasitas produksi pada 2014.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto saat peringatan HUT ke-57 Pabrik Gresik Semen Indonesia di Gresik, Jatim, mengatakan untuk mencapai target tersebut, perseroan harus terus melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru dan akuisisi. “Pada 2014, beberapa proyek strategis telah dilaksanakan, antara lain ‘ground breaking’ pembangunan pabrik Indarung VI dan pabrik Rembang I,” katanya, Kamis (7/8).
Selain itu, perseroan juga membangun ‘cement mill’ di Dumai, peningkatan kapasitas pabrik Tonasa, pembentukan anak usaha baru dibidang teknologi informasi, dan restrukturisasi keuangan TLCC (Thang Long Cement Joint Stock Company) untuk mengurangi beban bunga.
“Strategi yang dijalankan perusahaan sepanjang tahun 2014 akan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan di masa mendatang,” tambah Dwi Soetjipto.
Ia menambahkan selama kurun waktu 57 tahun, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang sebelumnya bernama PT Semen Gresik, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Saat ini, kapasitas produksi seluruh pabrik Semen Indonesia mencapai 31,8 juta ton atau meningkat 12.600 persen dibanding kapasitas produksi awal beroperasi yang hanya 250.000 ton. “Apa yang kita raih saat ini adalah hasil dari apa yang kita tanam beberapa tahun yang lalu. Pertanyaannya adalah apakah yang akan diraih Semen Indonesia untuk 4-5 tahun mendatang? Jawabannya adalah apa yang kita tanam pada tahun ini. Jika perusahaan gagal menanam tahun ini, maka pada tahun-tahun mendatang tidak ada hasil yang akan diperoleh,” ujar Dwi Soetjipto.
Pada peringatan HUT ke-57 tersebut, Dwi Soetjipto juga meresmikan beroperasinya gedung baru kantor pusat Semen Gresik yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jatim.
Pembangunan fisik gedung berlantai tujuh itu dimulai pada Juli 2012 dengan menelan biaya sekitar Rp90 miliar. “Kantor pusat ini diharapkan menjadi sarana untuk lebih melancarkan jalur komunikasi, administrasi, dan korespondensi dengan seluruh ‘stakeholders’, khususnya dalam menunjang kelancaran operasional perusahaan menjadi lebih cepat, tepat dan efisien,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dirut Semen Indonesia juga memberikan Penghargaan Kesetiaan Kerja (PKK) kepada 342 pegawai yang telah mengabdi selama masa kerja mulai 10, 15, 20, 25, 30, dan 35 tahun.
Dwi Soetjipto mengatakan Semen Indonesia bisa menjadi perusahaan multinasional seperti sekarang, karena dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. “Posisi Semen Indonesia sebagai pemimpin pasar pada industri semen menunjukkan perusahaan ini dikelola oleh SDM yang kompeten. Perkembangan perusahaan yang sangat pesat menuju perusahaan semen kelas dunia, menuntut SDM yang mampu berkompetisi di pasar global dan tidak sekadar di pasar domestik,” imbuhnya. [kim,ant]

Tags: