Semester Pertama, Holcim Indonesia Raih Keuntungan Rp 4.93 Triliun

6-logo-holcimTuban, Bhirawa.
Perusahan semen asal negara Swiss (Holcim Indonesia.red)  mencatat peningkatan pendapatan hampir 10% dari penjualan pada periode enam bulan pertama tahun 2014 menjadi Rp 4.93 triliun (Rp 4.48 triliun pada tahun 2013) yang didorong oleh 3% peningkatan volume penjualan di pasar domestik dan peningkatan harga jual.
Menurut data ASI, sektor industri semen di Indonesia sendiri mengalami pertumbuhan pada periode semester pertama tahun 2014 sebesar 4% menjadi 28.9 juta ton. Hal ini turut memberikan kontribusi atas kinerja Holcim dalam mempertahankan kinerja yang kuat di pasar utamanya di pulau Jawa yang merupakan 56% dari pasar nasional dengan peningkatan sebesar 5.6%.
”Peningkatan laba kotor sebesar Rp 12 milyar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba operasi tercatat 14% lebih rendah sebesar Rp 674 milyar sebagai dampak dari naiknya biaya distribusi, namun menguatnya nilai tukar Rupiah selama periode semester pertama tahun 2014 berkontribusi terhadap selisih tipis pada laba profit sebesar 3.8% sebesar Rp 449 milyar dibading tahun 2013 senilai Rp 467 milyar,” Kata Diah Sasanawati Corporate Communications Manager PT. Holcim Indonesia Tbk, Senin (4/8).
Sementara pada posisi keuangan, pinjaman jangka panjang mengalami peningkatan menjadi Rp 2.62 triliun seiring selesainya pembangunan Pabrik Tuban 1 dan terus melanjutkan pembangunan Pabrik Tuban 2. Perusahaan sendiri telah mengumumkan secara resmi dimulainya operasional Pabrik Tuban 1 pada 17 Juni 2014 lalu. “Tingkat pinjaman berada pada posisi sesuai dengan perencanaan dan pembayaran pinjaman juga terus dilakukan sesuai jadwal dengan baik,” Lanjut Diah Sasanawati.
Dengan adanya tambahan kapasitas produksi dari pabrik baru di Tuban, menjadi modal bagi Holcim Indonesia untuk meraih peluang dari apapun hasil pemilihan umum terhadap dinamika pasar. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari dampak naiknya harga jual untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari penjualan sampai akhir tahun ini.
”Meningkatnya biaya distribusi, terkait pengiriman klinker pada periode semester pertama sebelum Tuban 1 mulai beroperasi, tidak akan berdampak pada kinerja perusahaan hingga akhir tahun ini. Justru dengan mulai beroperasinya pabrik Tuban 1, perusahaan akan mampu mempersingkat waktu pengiriman dengan biaya yang lebih rendah untuk memenuhi kebutuhan pasar di Jawa Timur dan luar pulau termasuk pasar-pasar berkembang di daerah seperti Kalimantan dan Sumatera,” Terang Corporate Communications Manager PT. Holcim Indonesia Tbk.
Holcim juga berkomitmen untuk terus memainkan peran penting dalam menyediakan solusi bahan bangunan yang  berkualitas dengan berinvestasi pada perluasan usaha untuk memperkuat posisinya di pasar. Hal ini ditandai dengan sebuah proyek pembangunan pabrik penggilingan semen baru yang sudah mulai berjalan di Lampung, yang akan mempersingkat rantai pasokan ke Sumatera setelah selesai dibangun pada tahun 2015 mendatang.
“Tambahan kapasitas produksi sebesar 1.7 juta ton dari Pabrik Tuban 2, yang rencananya juga akan mulai beroperasi pada tahun yang sama untuk menambah peluang perusahaan di pasar yang terus bertumbuh,” Terang Diah Sasanawati dalam rilis-nya. [hud]

Tags: