Seminggu Belajar Sejarah

Dr Soekarwo

Dr H Soekarwo

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo sukses mengharmonisasikan budaya Sunda dan Jawa, ditandai dengan adanya nama Jalan Sunda dan Jalan Prabu Siliwangi di Jatim, tepatnya di Kota Surabaya. Ternyata, sebelum ada keputusan tersebut, mantan Sekdaprov Jatim itu harus belajar sejarah selama satu minggu untuk memahami bagaimana cerita sejarah yang terjadi.
“Saya belajar ilmu sejarah dengan detail. Bagaimana itu perang Bubat bisa terjadi, konflik antara Majapahit dengan Siliwangi. Satu minggu saya belajar. Ternyata konflik yang terjadi selama ini antara Jawa dan Sunda sengaja dibuat oleh Belanda. Dan cerita itu turun-temurun hingga sekarang,” kata Pakde Karwo, sapaan karib Gubernur Soekarwo.
Seperti yang diketahui, pada Selasa (6/3) kemarin, telah diresmikan nama jalan baru di Surabaya. Yakni Jalan Gunungsari sebagian diganti nama menjadi Jalan Prabu Silingawi, dan Jalan Dinoyo sebagian diberi nama Jalan Sunda. Peresmian nama jalan ini pun dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Haryawan atau Aher dan Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Penyatuan dua budaya ini pun bukan sekadar seremonial. Karena keduanya pernah terjadi konflik sejak Perang Bubat pada 1279 Saka atau 1357 Masehi. Perang Bubat terjadi saat pemerintahan Raja Majapahit Hayam Wuruk.
Di mana terjadi perselisihan antara Patih Gajahmada dari Majapahit dengan Prabu Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat yang mengakibatkan tewasnya seluruh rombongan Sunda. “Perselisihan 661 tahun yang lalu itu, bisa selesai sejak ada nama jalan Sunda dan Prabu Siliwangi di Jatim. Tidak akan lagi perselisihan itu kita semua bersudara,” kata Pakde Karwo.
Dikatakannya, Jatim dan Jabar, punya sejarah panjang yang menyebabkan keduanya punya hubungan yang sangat erat. “Dengan mempersatukan seni dan budaya maka konflik dihindari, itu yang melandasi harmonis budaya ini,” katanya. [iib]

Rate this article!
Seminggu Belajar Sejarah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: