Seminggu Dibangun, Jembatan Jomblang Senilai Rp3 M Ambles

????Kab’Malang,Bhirawa
Pembangunan proyek APBD yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, sebagian kini sudah mulai terlihat rusak. Seperti pembangunan proyek jembatan Jomblang yang berada di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur sudah terlihat alami kerusakan. Padahal, jembatan Jomblang tersebut baru selesai dibangun beberapa Minggu lalu, dan telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 3 miliar.
Saat ini, kondisi jembatan itu telah mengalami keretakan dan ambles, sehingga masyarakat setempat memberi tanda potongan pohon agar tidak membahayakan pengguna jalan. Sementara, keretakan jembatan itu sepanjang 4 meter, yang persis berada di tengah- tengah jembatan, serta ambles sekitar 20 centimeter. Sehingga dengan kerusakan jembatan Jomlang tersebut, maka banyak masyarakat menduga hal itu akibat pembangunannya tidak sesuai dengan spesifikasi proyek atau bestek.
Hal ini juga dibenarkan, pelaksana proyek PT Sriwijaya Perkasa H Choirul Amin, Selasa (9/12), kepada sejumlah wartawan, bahwa amblesnya sebagian jalan pada jembatan, karena urukan tanahnya kurang padat. Sedangkan amblesnya jembatan itu akibat diguyur hujan terus menerus pada beberapa Minggu terakhir ini.
“Hujan yang setiap hari mengguyur wilayah Kecamatan Bantur, telah mempengaruhi bangunan. Dengan adanya kerusakan pada jembatan dan jalan, maka akan segera kita perbaiki. Karena proyek jembatan Jomblang itu masih dalam tanggung jawab PT Sriwijaya Perkasa,” kata dia.
Di sisi lain, Choirul membantah, jika bangunan proyek yang dikerjakan itu, tidak sesuai dengan bestek. “Karena proyek yang kita kerjakan ini, sudah sesuai dengan bestek, dan teman-teman wartawan bisa mengecek sendiri dilapangan. Dan saya sendiri sebagai pelaksana proyek tidak berani menyimpang dari bestek. Sebab, jika menyimpang dari bestek resikonya sangat berat,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, Mochamad Anwar menyatakan, amblesnya di atas jembatan Jomblang di Dewa Wonokerto itu, akibat urukannya kurang padat, sehingga menyebabkan amblesnya jalan di atas jembatan tersebut. “Kini kami sudah memerintahkan kepada pelaksana proyek untuk segera melakukan perbaikan. Karena dalam perjanjian kontrak kerja PT Sriwijaya Perkasa harus melakukan pemiliharaan selama 3 bulan,” paparnya.
Ia mengaku, jika bangunan jembatan Jomblang tersebut dibangun dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Dan untuk bangunan jalan nilainya mencapai Rp 2 miliar. Sehingga total pembangunan jembatan dan jalan mencapai Rp 5 miliar. Namun, dalam pelaksanaan  pembangunannya itu tidak satu paket. Sedangkan volume jembatan sendiri memiliki ukuran 6 meter x 840 meter, dan dana pembangunan bersunber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat disinggung Bhirawa, terkait soal kemungkinan salah perencanaan dalam proses pembangunan jembatan itu. Hal itu langsung dibantah oleh Anwar, dan dia juga beralasan amblesnya jembatan itu akibat kurang padatnya pengurukan, yang ditambah dengan intensitas hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Malang dalam beberapa Minggu terakhir ini. [cyn]

Keterangan Foto : Jembatan Jomblang, Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang terlihat retak dan ambles, yang diberi tanda potongan pohon oleh masyarakat setempat. [cyn/Bhirawa]

Tags: