Sempadan Sungai Deluwang Situbondo Longsor, Rumah 25 KK Terancam Ambrol

Kondisi bibir sungai Deluwang yang terletak di Desa Ketah Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo longsor akibat diterpa hujan deras Senin pagi (18/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Sempadan sungai Deluwang yang berada di sepanjang Desa Ketah Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo longsor sekitar enam meter Senin pagi (18/1).

Longsornya tanah itu selain diakibatkan oleh tensi hujan yang tinggi juga akibat dari kiriman air dari hulu sungai Desa Ketah. Akibatnya rumah milik 25 kepala keluara (KK) yang ada di bibir sungai terancam ambrol ke dasar sungai.

Melihat kondisi tersebut, tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo terus intens melakukan pemantauan di lokasi. Pasalnya, jika dibiarkan dikhawatirkan menelan korban akibat longsor ke dasar sungai.

Disana, menurut data Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo, ada 25 KK yang berdekatan dengan longsornya tanah sempadan Sungai Deluwang.

“Kami terus melakukan pengawasan di lokasi,” aku Bambang, salah satu staf Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo, kemarin.

Sementara itu Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo, Puriyono menjelaskan, kejadian tanah longsor di bibir sungai Deluwang sudah dua kali.

Yang pertama, aku Puriyono, terjadi pada 5 Januari 2021 dan kedua terjadi pada 18 Januari 2021. Khusus kejadian yang kedua, sebut Puriyono, teradi pada dinihari sekitar pukul 02.00 WIB yang tepat berada di Dusun Mandangin, RT 001/RW 002, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.

“Kami meminta warga yang berdekatan dengan lokasi longsornya bibir sungai untuk selalu waspada,” pinta Puriono.

Puriono kembali menceritakan, Senin (18/1) kemarin hujan turun dengan intensitas tinggi yang menyebabkan debit air sungai Deluwang meningkat. Selang beberapa waktu, ulasnya, tepat sekitar pukul 02.00 WIB terjadi tanah longsor pada bibir sungai sepanjang 2 meter.

Selanjutnya, ungkap Puriyono, pada pukul 06.00 WIB terjadi longsor susulan sepanjang 6 meter. awi

“Longsor ini karena terkikis oleh arus deras dan debit sungai yangg tinggi. Longsoran tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi 25 KK yang tinggal dibantaran sungai setempat,” terang Puriono.

Puriono memastikan, sebanyak 25 rumah yang hanya berjarak satu meter dari bibir sungai yang tergerus diantaranya milik Sidik; Mursidi; Totok Astro; Sipul Emma; Rofa Habibudin; Aldi Salam dan Amna. Dalam kejadian longsornya bibir sungai tersebut, aku Puriono, tidak sampai menelan korban luka maupun korban jiwa. “Tidak ada dampak kerugian apapun. Hanya saja ada kerugian dari sisi materil karena bibir sungai mengalami kerusakan akibar tanah terkikis arus air dan debit air sungai Deluwang,” pungkas Puriono.[awi]

Tags: