Sempat Ditunda, Bantuan Sosial Beras Mulai Disalurkan ke Penerima PKH

Seorang penerima PKH yang membawa bantuan beras.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Bantuan sosial beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial, mulai disalurkan. Hingga saat ini sudah tersalurkan ke 5.355 KPM. Terkendala teknis, penyaluran bantuan sosial beras sempat ditunda.

Pemberian bantuan kepada KPM PKH ini sejatinya dilakukan untuk meringankan beban pengeluaran keluarga miskin. Di antara lain melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras pada masa pandemi Covid-19. “Penyaluran mulai dilakukan sejak Kamis (24/9) lalu dan telah diterima oleh 5.355 KPM di Kecamatan Dringu dan Gending,” ujar Koordinator PKH Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Fathurrozi Amien, Minggu (4/10).

Penyaluran yang diberikan kepada KPM berdasarkan data bayar pada bulan Juni yakni 89.154 KPM. Untuk kemudian akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 15 kilogram. Dengan kualitas beras medium dan dalam jangka waktu tiga bulan.

Namun jatah bulan Agustus akan diberikan dobel pada bulan September dan Oktober. “Sudah terjadwal, 24 kecamatan akan dilakukan penyaluran secara bergantian. Jumat (2/10) proses penyaluran beras kepada 6.921 KPM dilakukan di Kecamatan Banyuanyar dan Bantaran,” kata Rozi.

Menurutnya, penyaluran bantuan ini diperuntukkan pada keluarga yang miskin dan rentan. Yakni mereka yang tercatat dalam penanganan program terpadu data fakir miskin. Kemudian diolah oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai KPM PKH.

Proses penyaluran dilakukan oleh pihak ketiga atau disebut transporter. Sebagai pelaksana penyaluran bantuan sosial yang ditugaskan oleh Kementerian Sosial untuk mengalirkan beras dari Gudang Layanan Perum BULOG kepada KPM.

“Sudah diatur tugasnya, kami menyediakan bantuan sampai kepada KPM. Serta memfasilitasi KPM yang menerima beras tidak sesuai kualitas dan kuantitas kepada transporter untuk mendapatkan penggantian beras sesuai ketentuan, “ujar Rozi.

Empat hari belakangan Bantuan Sosial Beras (BSB) yang sedianya akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), harus ditunda. Pasalnya proses penyaluran bantuan di lapangan terhalang kendala teknis. Sehingga perlu dilakukan evaluasi agar pelaksanaan bisa dilaksanakan dengan baik.

Bantuan sosial beras diberikan untuk meringankan beban pengeluaran keluarga miskin KPM Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial. Sebelumnya telah dijadwalkan penyalurannya dimulai sejak Kamis (1/10) bergiliran setiap hari di 24 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Probolinggo. Namun baru terlaksana dua hari di 4 kecamatan.

Proses penyaluran dilakukan oleh pihak ketiga atau transporter. Sebagai pelaksana penyaluran bantuan sosial beras yang ditugaskan oleh Kementerian Sosial untuk menyalurkan beras dari Gudang Layanan Perum BULOG kepada KPM.

“Hari Kamis dan Jumat yang sudah terlaksana dengan jumlah salur 368.280 kilogram beras kepada 12.276 KPM. Setelah itu pelaksanaannya masih di-pending,” ujar Kasi Operasional Perum Bulog Sub Divre Probolinggo, Nugroho.

Menurutnya penundaan penyaluran ini dilakukan sebab ada kendala teknis yang dihadapi saat proses penyaluran bantuan di lapangan. Sehingga proses penyaluran tidak dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Bahkan cenderung molor, namun masih dapat diselesaikan dalam satu hari penyaluran.

Sehingga dua hari pascapengiriman perlu dilakukan evaluasi agar proses penyaluran dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat. “Sudah empat hari ditunda, hari ini (rabu, 30/9) penyaluran akan dilanjutkan kembali melanjutkan jadwal yang sudah dibuat sebelumnya yakni Kecamatan Tegalsiwalan dan Gading,” ujarnya.

Lebih lanjut Fathurrozi Amien menegaskan, bahwa evaluasi yang dilakukan berkaitan dengan teknis penyaluran. Di mana setiap penyaluran dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. “Penyaluran awal memang sedikit terkendala, setelah evaluasi dilakukan tentu harapannya bisa lebih baik. Penyaluran bantuan sosial beras harus dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi kerumunan,” tambahnya.[wap]

Tags: