Sempat Menunggu Setahun Karena Minder Daftar Kuliah

Diksa Nur Ahsa didampingi guru YPAC Surabaya mengikuti sesi interview untuk mendapatkan beasiswa mahasiswa difabel UM Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Diksa Nur Ahsa didampingi guru YPAC Surabaya mengikuti sesi interview untuk mendapatkan beasiswa mahasiswa difabel UM Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

(Mahasiswa Difabel Kuliah Gratis di UM Surabaya)
Surabaya, Bhirawa
Kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi bagi kaum difabel semakin terbuka luas. Salah satunya melalui beasiswa yang diberikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya terhadap anak-anak dengan bakat istimewa untuk kuliah secara gratis.
Diksa Nur Ahsa adalah mahasiswa pertama yang diterima UM Surabaya dalam program beasiswa difabel. Alumnus YPAC Surabaya tahun 2015 itu diterima masuk Fakultas Hukum tanpa dipungut serupiahpun hingga lulus. Selain itu, Diksa juga akan mendapat fasilitas pendampingan hingga lulus.
“Senang sekali dapat beasiswa dan bisa kuliah,” kata Diksa ditemui di sela interview di UM Surabaya, Selasa (9/8).
Diksa mengaku, selama satu tahun ini dirinya terus berharap bisa kuliah. Namun dirinya merasa minder dengan kondisi yang dimilikinya. Sampai akhirnya dia mendapat tawaran kuliah secara gratis tahun ini. “Sebenarnya tahun lalu sudah ingin mendaftar di PTN. Tapi mana ada PTN yang mau menerima anak seperti saya,” katanya pesimis.
Apalagi dalam hal intelegensi, Diksa sadar jika dirinya berada di bawah rata-rata. Sulit menerima pelajaran dan mudah lupa. Bahkan saat di sekolah dasar, Diksa sempat mengalami hambatan bersekolah.
“Saya termasuk hyper dan sering berulah di kelas. Jadi waktu kelas lima SD akhirnya saya belajar di home schooling,” kata dia. Memang di sekolah sebelumnya Diksa masuk dalam kategori penyandang tuna daksa ringan.
Atas kondisinya itu dia berharap selama kuliah akan mendapat perlakuan yang lebih. “Dosennya harus menjelaskan secara perlahan dan diulang-ulang. Karena setelah diajar, setengah jam lagi saya bisa lupa,” kata Diksa yang juga hobi bernyanyi itu.
Wakil Rektor I UM Surabaya Aziz Alimul Hidayat menuturkan, tahun ini merupakan pertama kalinya membuka beasiswa bagi difabel. Itu pun baru diarahkan ke Fakultas Hukum. Ini mengingat hanya satu fakultas yang siap melayani difabel baik dari segi sarana maupun SDM.
“Kita siapkan dosen pendamping yang akan membimbing anak-anak difabel ini sampai lulus,” kata dia.
Aziz berharap, penyandang difabel yang masuk di Fakultas Hukum dapat lebih melek hukum. Mereka akan mengetahui hak-hak mereka secara yuridis.
Selain untuk difabel, UM Surabaya disebutnya juga memberikan sejumlah beasiswa dari berbagai kategori. Diantaranya 15 beasiswa bidik misi, 50 beasiswa internal, 84 beasiswa prestasi dan enam beasiswa untuk atlet. [tam]

Tags: