Sempat Ricuh, Persik Juara Piala Gubernur Jatim

Sempat Ricuh, Persik Juara Piala Gubernur JatimKediri, Bhirawa
Strategi menyerang yang diterapkan Persik Kediri berhasil menundukkan Persegres Gresik United 2-1, kesebelasan berjuluk Macan Putih itu akhirnya berhasil merebut Piala  Gubernur XIII dan sekaligus berhak atas uang pembinaan sebesar Rp75 juta. Dua gol Persik dicetak oleh Agung Suprayogi 69′ dan Ugiek Sugiarto 79′, gol balasan lawan dicetak melalui sepakan M Kamri 20′.
Partai final yang digelar di Stadion Brawijaya Kediri, Minggu (11/7) sore berjalan cukup seru, kedua kesebelasan menerapkan strategi menyerang.
Persegres membuka kesempatan lewat melalui heading Marko Djurovic pada menit kedua. Sayang bola melebar. Percobaan dilakukan Doni Siregar dari luar kotak penalti menit kelima. Tapi bola melebar di kanan gawang Persik.  Selang beberapa saat, Faris Aditama mengancam gawang Persegres. Kali ini bola dapat ditepis kiper M. Ridwan. Awal babak pertama berlangsung dalam tempo tinggi. Kedua tim saling serang dan menciptakan peluang.
Gol Persegres tercipta melalui serangan di menit ke-20 melalui aksi solo run M. Kamri yang berhasil mengecoh kiper Persik Sandy dengan menempakan bola disisi kiri gawang.
Tertinggal, Persik mencoba untuk mencetak angka. Mereka masih mengandalkan kecepatan dua pemain sayap, Faris Aditama dan Uciek Sugiarto. Peluang emas diperoleh Habib Syukron pada menit ke-32. Meski berdiri bebas di muka gawang Persik, tandukan Habib justru melenceng jauh dari sasaran.
Pada babak kedua, Persegres menurunkan Supriyono dan Yusuf Effendi menggantikan Habib Syukron dan Wismoyo. Sementara Persik menurunkan Hariyanto dan Didik Arianto menggantikan Henrique dan Rendi Saputra. Sebuah tendangan percobaan dilepaskan Faris Aditama di menit ke-50. Sial, bola hanya membentur mistar gawang.
Untuk mempertajam serangan Persik memasukkan  Hariyanto dan Didik Arianto membuat Persik kembali dalam permainan dengan tempo cepat. Peluang kembali diperoleh Ugiek di muka gawang pada menit ke-62. Tapi kiper Ridwan sangat cekatan dalam mengamankan sarangnya. Djurovic mendapat dua kesempatan di menit ke-65 dan 66. Tapi tak satupun yang berbuah gol. Untuk memperkuat lini tengah, Persegres memasukkan Lan Bastian menggantikan Doni Siregar menit ke-67.
Persik akhirnya menyamakan kedudukan di menit ke-69 melalui Agung Suprayogi. Menerima bola lambung Didik Ariyanto, Agung yang berdiri tanpa kawalan berhasil menaklukkan kiper Ridwan. Skor berubah menjadi 1-1. Agung yang baru saja mencetak gol penyama, ditarik keluar dan digantikan Qischil Gandrum pada menit ke-72. Semenit berikutnya, Matsunaga memiliki kans untuk mencetak gol. Tapi tendangannya terlalu mudah bagi kiper Sandy.
Tandukan Ugiek Sugiarto pada menit ke-78 memanfaatkan assist Qischil berhasil mengoyak jala Persegres. Persik berbalik unggul 2-1. Setelah gol Ugiek, keributan pecah di tribun barat daya.
Dua suporter, Persikmania dan Ultras saling lempar botol. Dan, kejadian ini disaksikan langsung oleh Gubernur Jatim, Soekarwo. Lepas insiden ini, suasana stadion berubah mencekam. Beberapa suporter Persegres berdarah karena terkena lemparan.
Pelatih Persegres Liestiadi mengatakan permain kedua tim berlangsung seimbang, namun ia menyesalkan beberapa keputusan wasit yang merugikan timnya. “Banyak keputsan wasit merugikan kami,” katanya usai pertandingan.
Dengan hasil ini ia akan melakukan evaluasi agar tim kebanggan warga Gresik ini bisa optimal saat bertanding di Kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang akan diputar mulai Bulan Februari mendatang. “Masih banyak yang haru dibenahi lagi, seperti penampilan Marco yang beradaptasi dengan cuaca dan permainan kami,” katanya.
Sementara itu Pelatih Persik Kediri, Agus Yuwono mengaku puas dengan penampilan para pemainnya, walau sempat tertinggal satu gol, namun Khusnul Yuli dan kawan-kawan bermain sabar dan berhasil memenangkan pertandingan. “Syukurlah kami bisa juara, semoa ini awal yang baik untuk bertanding di ISL nanti,” katanya. [wwn]

Tags: