Sempat Tercemar, Dirut Tugu Tirta Pastikan Air di Kota Malang Sudah Normal

Nor Muhlas

Kota Malang, Bhirawa
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) atau Tugu Tirta Kota Malang, Nor Muhlas, memastikan jika air PDAM di Kota Malang sudah normal kembali.

Pernyataan tersebut disampaikan Nor Muhlas, akhir pekan kemarin, setelah pihak PDAM melakukan normalisasi pada pipa dan penampungan yang tercemar air solar.

“Alhamdulillah normalisasi, sudah kita lakukan, dan sekarang air sudah normal kembali. Karena itu saya minta para pelanggan tidak cemas,”tutur Nor Muhlas.

Sebelumnya tercemarnya air milik perusahaan itu, tercampur oleh tumpahan minyak solar, membuat pelayanan terganggu

Muhlas menduga tumpahan minyak solar ke salah satu pintu air PDAM Kota Malang. Tumpahan minyak solar disebabkan karena tangki dengan kapasitas sebesar 1.000 liter solar diisi dengan 3 ribu solar sehingga menyebabkan over capacity.

“Kalau berbicara Standar Operasional Prosedur (SOP) semua sudah kami jalankan. Evaluasi yang kami lakukan semua petugas sudah menjalankan SOP. Maka saya tidak akan berbicara terlalu dalam mengenai SOP,” ujarnya.

Karena berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya, Muhlas menduga yang melakukan kesalahan saat pengisian solar ke tangki diesel mesin pompa air berasal dari pihak luar.

“Karena setelah kami lakukan pemeriksaan internal ternyata bukan dari kami (petugas PDAM Kota Malang). Yang melakukan ini (pengisian solar) adalah pihak luar” tuturnya.

Maka dari itu, Muhlas menjelaskan agar kasus tersebut segera menemukan titik terang terkait pihak yang patut bertanggungjawab. Ia akan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian untuk mengusut pelaku yang menyebabkan air PDAM Kota Malang tercemar solar.

Selain itu, untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari, Muhlas mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan titik-titik vital PDAM Kota Malang.

“Kami akan meningkatkan keamanan dengan menaruh CCTV di beberapa titik,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Kota Malang mengeluhkan kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) yang berbau karena tercemar bahan bakar solar.

Kejadian awal tercemarnya air PDAM Kota Malang tercemar solar bermula dari adanya kelebihan kapasitas saat pengisian tangki solar sebagai bahan bakar untuk menghidupkan pompa air.

Tangki pompa air yang berkapasitas sebanyak 1.000 liter, diisi solar sebanyak 3000 liter. Kelebihan kapasitas tersebut membuat 2 ribu solar tumpah ke pintu air. [mut]

Tags: