Sempat Tertunda, Vaksinasi Forkompimda Kota Batu Akhirnya Terlaksana

Suasana vaksinasi kedua untuk Forkompimda Batu yang dilaksanakan di lobi lantai 5 gedung Balai Kota Batu, Senin (15/2).

Kota Batu,Bhirawa
Setelah sempat tertunda empat hari, akhirnya Forkompimda Batu mendapatkan vaksinasi Covid-19 kedua, Senin kemarin (15/2). Setelah vaksinasi kedua yang diberikan di lobi lantai 5 gedung Balai Kota Batu, Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi mengaku merasa lebih santai.

Selain wali kota, vaksinasi kedua ini juga diberikan kepada Ketua DPRD Asmadi, Sekda Kota Batu Zadim Efisiensi, Kepala Dinkes Kota Batu drg Kartika Trisulandari, Pabung 0818 Kota Batu Kabupaten Malang, Mayor Arm Chairul Effendy, serta Kabid Pelayanan Pembiayaan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Kota Batu, dr Ichang Sarazein

“Rasanya lebih santai tidak ada kelebihan tekanan darah. Saat disuntik tidak terasa,” Dewanti Rumpoko usai mendapat booster, Senin (15/2). Ia bersama Forkompimda Batu mendapat vaksin pertama di Kota Batu pada 28 Januari lalu.

Sesuai jadwal, Forkompimda Batu dan sejumlah pejabat lainnya mendapat vaksinasi kedua pada 11 Februari lalu. Namun Dewanti meminta untuk diundur pada tanggal 15 Februari.

Diundurnya jadwal vaksinasi kedua ini, karena pada saat bersamaan Dewanti menghadiri acara di luar kota. Sehingga ia dan pejabat lainnya kompak mengikuti vaksinasi kedua pada Senin (15/2) kemarin.

“Selama dua minggu mendapat vaksin pertama, tidak ada gejala bawaan. Semua biasa aja,” tambah Dewanti. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kota Batu untuk tidak menolak divaksin. Sebab, selain aman dan halal untuk digunakan, vaksin ini untuk keselamatan bersama.

“Tidak usah perlu takut, vaksin ini aman untuk digunakan demi keselamatan kita bersama,” pesan wali kota.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, drg Kartika Trisulandari menyampaikan bahwa vaksin tahap kedua ini dosis dan isinya sama. Hanya saja setiap orang yang divaksin harus mendapatkan 2 dosis vaksin.

“Rencananya, seluruh tenaga kesehatan di Kota Batu mendapatkan vaksin tahap pertama paling lambat 19 Februari 2021. Selanjutnya, vaksin akan disebarkan ke seluruh Masyarakat Kota Batu,”ujar Kartika.

Untuk menangani keluhan kejadian pasca imunisasi, Dinkes Kota Batu telah membentuk Tim Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komda KIPI). Komda KIPI terdiri dari dokter spesialis untuk menangani keluhan kejadian pasca imunisasi.

KIPI yang paling banyak timbul ini contohnya seperti demam, kemudian juga terjadi pembengkakan di sekitar area penyuntikan. Namun untuk jenis vaksin yang digunakan ini, berdasarkan uji klinis tahap tiga tidak ada laporan efek samping yang berat.(nas)

Tags: