Semprot Disinfektan 37 Pondok, Serahkan Cash for Work 700 Warga Terdampak

Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo saat memberikan cash for work kepada pedagang kecil yang terdampak disekitar Ponpes Nuris, Senin (23/3/2020).

Jember, Bhirawa
Pasca diberlakukannya Jatim darurat virus corona (covid 19) beberapa waktu lalu, Gubenur Jatim Khofifah Indarparawasa terus melakukan upaya mempersempit penyebaran virus corona diwilayahnya. Salah satunya diwilayah gugus tugas Bakorwil V Jember, Senin (23/3/2020)
Sedikitnya 37 Pondok Pesantren di Jember menjadi sasaran penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh BPBD Jatim bersama BPBD Jember dan pemberian cash for work kepada 700 warga yang terdampak virus corona oleh Dinas Sosial Jatim.
Pada hari pertama (Senin), ada tidak Ponpes yang menjado sasaran. Yakni Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) yang berada di Kelurahan Antirogo Kec. Sumbersari, Ponpes Al-Qodiri Kelurahan Gebang Kec.Patrang dan Ponpes Al Falah desa Karang Harja Kec. Silo.
Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo mengatakan, penyemprotan disinfektan kepada 37 ponpes dan pemberitan cash for work kepada masyarakat yang terdapak di Jember, merupakan program awal Gubernur Jatim sebelum dilakukan kepada semua pondok pesantren dan fasilitas umum lainnya di kabupaten/kota di Jatim.
” Ponpes salah satu tempat para generasi muda menempa ilmu. Meski liburan, mereka dilarang pulang kerumah, karena akan sulit pangawasanya. Salah satu cara untuk meredam sebaran virus corona, himbau Ibu Gubernur, mereka lebih baik tinggal di pondok atau dirumah tidak kemana-mana. Selain itu, Jember masih tergolong aman (O% yang positif terpapar virus corona). Jika upaya ini berhasil, bukan tidak mungkin akan ditiru oleh Kabupaten/Kota yang ada di Jatim,” katanya.
Selain itu, kata Tjahjo, Gubernur juga memberikan kebijakan kepada masyarakat yang terdampak virua corona dengan memberikan cash for work sebesar Rp.75 ribu per orang. Tjahjo mengatakan target pemberian cash for work ini sekitar 700 orang yang tersebar dilingkungan 37 Pondok pesantren yang tersasak penyemprotan disinfektan.
“Mereka yang menerima cash for work, misalnya pedagang yang biasa jualan di pondok karena sekolah libur mereka tidak bisa berjulan. Abang tukang becak yang setiap antar jemput siswa, karena libur tidak melakukan aktifitasnya. Mereka akan didata kerjasama dengan pondok untuk menerima bantuan itu,’ ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris BPBD Prov Jatim Erwin Indra Wijaya. Menurut Erwin, upaya preventif terus digalakkan oleh Gubernur untuk menekan penyebaran virus corona di Jatim. Karena privalen penyebaran virus corona mulai nampak. ” Terkonfirmasi hingga saat ini sudah 41 orang yang positif virus corona,” katanya kemarin.
Sementara, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief berterima kasih kepada Gubernur Jatim, karena Jember ditunjuk pertama kali penyemprotan disinfektan ke ponpes dan bantuan warga yang terdampak. Menurut Wabub Muqit Arif, jumlah ponpes di Jember mencapai angka 600 lebih.
” Dengan bantuan penyemprotan disinfektan kepada 37 Ponpes oleh gubernur, sangat meringankan pemkab Jember. Namun perlu diketahui oleh pengurus pondok, bahwa penyemprotan disinfektan ini bersifat stimulan, dan diharapkan Pondok bisa melakukan penyemprotan secara mandiri. Ini yang perlu dikomunikasikan kepada pengurus pondok,” harapnya.
Secara terpisah Pengasuh Ponpes Nuris KH. Muhyidin Abdussomad mengaku sangat mengapresiasi respon Gubernur Jatim dalam upaya menyelamatkan rakyatnya dari bahaya virus corona. ‘ Kami atas nama masyarakat di Jember sangat berterima kasih kepada Ibu Gubernur atas ikhtiar dan usahanya dalam upaya menyelamatkan anak bangsa dari virus ini (covid 19),” kata KH.Muhyidin kemarin.
Bahkan Rais Syuriah PCNU Jember ini juga Muhtazar sangat merespon positif bantuan cash for work kepada masyarakat yang terdampak covid 19 oleh Gubernur Jatim. ” Ini wujud penghargaan dan penghormatan yang diberikan oleh Ibu Gubernur kepada rakyatnya dengan memberikan bantuan stimulan, agar mereka tidak frustasi dan semangat berusaha, agar mereka yang terdampak bisa hidup lebih mandiri,” pungkasnya. [efi]

Tags: