Semua Desa di Gresik Sudah Ada Fasilitas Kesehatan

posdes gresikGresik, Bhirawa
Sebanyak delapan Tim Verifikasi Manggala Karya Bhakti Husada tingkat nasional diketuai  Dr Dede Anwar Musadad mengadakan kunjungan di bidang kesehatan di Kab Gresik, Rabu (7/10). Hasilnya, semua desa di Gresik sudah ada fasilitas kesehatan.
Menurut Sekda Gresik, Ir Nadjib MM, perkembangan pembangunan bidang kesehatan di Kab Gresik dalam kurun waktu lima tahun ini sangat signifikan. Ini semua tak lepas dari peran aktif kepala daerah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebagai bentuk implementasi pemerintah daerah atas komitmen pembangunan kesehatan yaitu telah dibangunnya RSUD Ibnu Sina satu unit, RS Pratama satu unit, RS Swasta 13 unit, jumlah Puskesmas 32 unit. Selain itu, Pusksemas pembantu 74 unit, Ponkesdes 250 unit, Posyandu 1.470 unit, Klinik 72 unit dan apotek sebanyak 144 unit. Tak hanya itu, Pemkab Gresik juga telah mengalokasikan dana lewat APBD untuk tahun 2015 sebesar Rp2,565 milliar atau naik sebesar 11,35%.
”Jadi di Kab Gresik kini masyarakat mulai hulu hingga hilir telah terlayani kesehatannya. Karena di setiap desa sudah didirikan Puskesmas Pembantu dan Ponkesdes, jadi bagi warga Gresik tak perlu jauh-jauh untuk berobat, cukup di Puskesmas/Ponkesdes warga bisa dilayani kesehatannya, ” jelas Najib.
Untuk pengembangan pembangunan RSUD Ibnu Sina  hanya diperuntukkan bagi warga luar daerah karena sebagai RS rujukan. Sementara  warga Gresik cukup di Puskesmas/Ponkesdes, karena pelayanannya sama dengan rumah sakit. ”Jadi semua desa sudah ada fesilitas kesehatan,”  jelas Najib.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi, Dr Dede Anwar Musadad sangat kagum melihat pembangunan pengembangan di bidang kesehatan. ”Kami sangat kagum dengan pembangunan fasilitas kesehataan di Gresik, contohnya seperti pembangunan Puskesmas melihat gedungnya seperti RSt, terlebih Pemkkab Gresik juga membiayai pembangunan Ponek ini sangat luar biasa,” jelasnya.
Namun, pembangunan yang sangat luar biasa ini harus diimbangi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Tak hanya sektor kesehatan yang punya peran penting. Namun, non kesehatan juga perlu diperhatikan, seperti kawin usia dini, gizi buruk dan lainnya.
Menurut Anwar, pembangunan tak akan berhasil tanpa peran aktif pimpinannya. Namun, di Gresik dengan pembangunan yang signifikan ini membuktikan kalau pemerintah daerah sangat mendukung
bidang kesehatan sepertinya merupakan prioritas utama dalam pembangunan. ”Kami mengapresiasikan apa yang telah dilakukan Pemkab Gresik di bidang kesehatan,” tegasnya.
Anwar merasa kagum atas inovasi kesehatan yang telah dilakukan Pemkab Gresik seperti adanya forum direktur RS, pengadaan mobil emergency, mengembangkan program UKS, mengembangkan desa siaga, program Gresik sehat, pelayanan dasar kesehatan, pembangunan Ponek, RS Ibnu Sina sebagai rujukan Regional. Terlebih Pemkab Gresik juga telah mengaggarkan 11,12 % anggaran kesehatan dari APBD lebih tinggi dari ketentuan UU yang hanya 10%. [eri]

Tags: