Sengketa Lahan Tandes Surabaya Belum Tuntas

21- foto bangunan yang masih belum bebas (1)Surabaya, Bhirawa
Meski sudah lama dikerjakan, proyek box culvert di kawasan Tandes belum juga selesai.  Sejumlah masalah terkait ganti rugi lahan dan kerusakan menjadi penghambat penyelesaian proyek ini.
Sejumlah warga yang rumahnya rusak dan ambles akibat proyek tersebut, hingga kini masih menunggu ganti rugi dari Pemkot Surabaya. Selain itu, ada beberapa bangunan yang masih berdiri dan belum ada tanda-tanda pembongkaran. Bangunan ini berdiri di tengah-tengah jalan yang kanan kirinya terlihat sudah rata dengan tanah.
Ketika Bhirawa menemui penghuni bangunan yang belum dibebaskan itu , mendapatkan penjelasan, bangunan itu masih sengketa. ” Bangunan ini masih atas nama pemilik yang lama mas,” singkat Nunung pemilik bangunan bengkel sepeda motor berukuran sekitar 7×8 meter persegi ini, Senin (20/10) yang tidak mau menjelaskan panjang lebar.
Sementara bangunan yang rusak akibat proyek box culvert tersebut di Jalan Karang Poh Gang 1 , belum ditempati kembali. Sebelumnya bangunan itu ditempati empat orang, yakni Andi bersama istrinya, Wulan dan dua anaknya ambles kedepan.” Bagian belakangnya terangkat karena tanah yang di bagian depan ambles,” kata Ristutik kerabat dari Andi.
Menurut Ristutik, kondisi seperti itu sudah berlangsung sekitar satu bulan lalu, namun hingga kini pihaknya masih belum menerima ganti rugi seperti yang diharapkan. ” Masak mau diganti rugi Rp 20 juta, lha rumah ini kan tidak bisa ditempati lagi,” jelasnya.
Maka untuk sementara Andi dan keluarganya memilih kos dan tidak menempati rumah tersebut yang berada tepat di belakang rumahnya yang ambles. ” Siapa yang mau menempati rumah ini, kalau roboh bagaimana jelas rumah ini tidak bisa dipakai,” lanjutnya.
Ia berharap Pemkot dan kontraktor proyek box culvert memberikan ganti rugi yang setimpal sesuai dengan kondisi yang ada. ” Mau kami sih rumah ini diperbaiki seperti sediakala,” harapnya.
Sederet rumah warga Karang Poh yang lokasinya dekat sungai juga kondisinya ambles dan hingga kini masih bersabar menunggu ganti rugi untuk membangun kembali. ” Masih disurvey, tapi rumah sudah gak bisa ditempati,” tambah Ristutik.
Menurutnya, rumah yang berada persis di bagian depan dipastikan ambles, sementara rumah di belakangnya temboknya mengalami retak-retak.
Meriono, yang tembok rumahnya mengalami retak-retak, merasa kuatir jika tiba tiba rumah yang ditempati ambles. Namun ia tak bisa berbuat banyak dan tetap menempati rumah satu satunya itu. ” Ini bagian bawahnya ambles, sudah keropos tanahnya,” jelas Heriono.
Menurutnya ia sudah melapor ke pengurus RW dan diteruskan hingga kelurahan. Tapi sampai sekarang juga belum ada kejelasan. ” Kalau disurvei sudah tapi belum menentukan harganya,” katanya. [geh]

Keterangan Foto : bangunan-yang-masih-belum-bebas [geh/bhirawa]

Tags: