Seni Budaya Tradisional Efektif Kuatkan Karakter Bangsa

Prosesi kemanten adat Jawa yang diperankan oleh siswa-siswi SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Kesenian dan kebudayaan tradisional ternyata dinilai masih efektif untuk menguatkan karakter bangsa. Untuk mengekpresikan hal tersebut, SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo menggelar Pekan Budaya Tradisional guna mempertahankan keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), yang melibatkan 2.160 siswa.
Kepala SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo Imam Jawahir menuturkan kalau kegiatan Pekan Budaya Tradisional ini merupakan proses pembelajaran bagi siswa dan siswi, bahwa budaya bangsa kita ini sangat beragam,yang jumlahnya juga cukup banyak sekali. Sehingga dalam unsur ukhuwah Islamiyah nya sangat terpenuhi, atau dalam bahasa persatuan kita adalah menjaga keutuhan NKRI.
Makanya dalam kegiatan ini ada tampilan-tampilan budaya tradisional dari berbagai daerah. Karena wilayah kita adalah Jawa, sehingga yang ditampilkan juga didominasi oleh budaya Jawa. Anak-anak pun juga menggelar bermacam-macam makanan jawa, yang diperuntukkan seluruh siswa dan gurunya.
Adapun, lanjutnya jenis makanan yang di pamerkan diantaranya adalah makanan tradisional seperti tiwul, klanting, blendung, nagasari serta minumannya sekalian. “Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kencenderungan anak-anak kita yang menyukai makanan ala barat. Selain ragamnya juga luar biasa banyaknya, justru makanan tradional jawa ini rasa dan kualitasnya tidak kalah dengan makanan barat. Setidaknya membawa ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat kita sendiri, ” Imam Jawahir. Namun yang paling menarik adalah tampilan budaya Jawa Timur, yakni adat penganten jawa. Dalam prosesinya, penganten ini diiringi karawitan, campursari, keroncong, kulintang serta hiburan dangdut, yang semua itu dilakukan oleh para siswa.
Jadi, kesenian dan kebudayaan tradisional yang banyak sekali ragamnya ini tetap harus kita lestarikan. Karena semua itu merupakan bentuk program ekstra sekolah kami yang harus kita maksimalkan.
“Harapan saya bukan hanya ditampilkan rutin tiap tahun, tetapi dalam even tertentu juga harus kita tampilkan, agar kearifan lokalnya melekat pada anak-anak, secara otomatis karakter anak-anak juga terbentuk dengan sendirinya,” pungkas Imam Jawahir (4/10) di sela-sela acara.
Ardina salah satu siswi kelas XI AK1 mengaku kalau suka dengan makanan tradisional, karena rasanya tidak kalah enaknya dengan makanan luar negeri. Pembuatan makanan tradisional ini juga masih bisa dijamin higienisnya.
“Yang penting kita juga ikut melestarikan makanan tradisional jawa ini. Kalau bukan kita siapa lagi yang melesetarikan,” jelas Ardina yang diiyakan oleh teman-temannya. [ach]

Tags: