Seni sebagai Penyeimbang

Kurniawan

Kurniawan
Kebosanan kadang memang sulit diatasi. Namun, banyak cara untuk membuat suasana membosankan jadi lebih bermanfaat. Salah satunya dengan melukis dan menulis sebagai bentuk mengekspresikan diri saat dilanda kebosanan.
Seperti yang dilakukan General Manager Area PT Blue Bird Surabaya Kurniawan di tengah kesibukannya. Pria Kelahiran Cirebon 11 Oktober 1971 ini memilih menggoreskan kuas dalam kanvas di sela waktu kosongnya. Sebab, hidup tidak hanya digunakan untuk bekerja, melainkan butuh penyeimbang.
“Hidup tidak melulu digunakan untuk bekerja. Di sinilah, seni sebagai penyeimbangnya agar hidup jadi seimbang,” katanya saat ditemui Harian Bhirawa di kantor Blue Bird Group Pool Darmokali Surabaya beberapa hari lalu.
Bapak satu anak yang tinggal di Taman Wisata Regency Wiyung Surabaya ini mengaku telah mengenal seni lukis sejak dirinya masih Sekolah Dasar (SD). Meski otodidak, Kurniawan ingin memperdalam ilmu melukis dengan cara berlatih setiap harinya. “Karena keluarga semua di Jakarta, jadi waktu untuk belajar lebih banyak untuk mengisi kekosongan di rumah,” tuturnya.
Menurut dia, hasil lukisan yang dibuat diberikan kepada keluarga dan kerabatnya tanpa label harga. Dia memang gemar melukis dengan aliran realisme dan sketsa dan tidak berniat dikomersialkan.
“Hasil lukisan kami simpan di rumah. Sebagian juga dikasihkan keluarga dan rekan kami. Ya, dengan inilah bentuk eksistensi kegiatan yang saya lakukan di luar jam kerja,” jelasnya.
Selain gemar melukis, Kurniawan juga gemar menulis. Saat ini dia berencana membuat novel dan buku motivasi. Sebab, dengan menulis bisa mengapresiasikan unek-unek yang dialami dalam kesehariannya. “Menulis itu bagi kami bisa mengurangi beban menjadi lebih lega. Lagi-lagi pikiran dan hidup kembali seimbang dengan seni,” ujarnya. [geh]

Rate this article!
Seni sebagai Penyeimbang,5 / 5 ( 1votes )
Tags: