Seniman Kab.Malang Kritik Pemerintah-Polri

Para seniman Jakarta yang ingin memperjuangkan nasib anak jalanan dalam sebuah film bertajuk 'Impian Anak Jalanan'.

Para seniman Jakarta yang ingin memperjuangkan nasib anak jalanan dalam sebuah film bertajuk ‘Impian Anak Jalanan’.

Kab.Malang, Bhirawa
Buruknya perhatian dari Pemerintah terhadap keberadaan dan nasib anak jalanan mendapatkan kritikan dari para seniman. Sekelompok pegiat seni dari Jakarta yang dikordinir Billy Andi ini
bersepakat untuk menuangkan nasib anak jalanan ini ke dalam sebuah film bertajuk ‘Impian Anak Jalanan’. Sabtu (20/12), mereka mendatangi Malang Raya mengajak warga ketiga daerah ini untuk memperjuangkan
nasib anak jalanan.
“Bisa dibilang perhatian Pemerintah kepada para anak jalanan ini masih kurang. Dengan menuangkan dalam film ini kita berharap akan ada perhatian lebih dari Pemerintah baik Pusat maupun Derah untuk nasib para anak jalanan ini,”ujar Billy, Sabtu (19/12).
Ia menargetkan bahwa film Impian Anak Jalanan ini bisa dijadikan momen dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional pada bulan Mei tahun depan. Karena para seniman ini menginginkan agar nasib nasib anak jalanan di tahun-tahun mendatang bisa lebih mendapatkan kesempatan pendidikan.
“Film ini dijadikan media pendidikan kepada anak-anak melalui nonton bersama pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional nanti,”tambah Sonni Bule, pegiat seni yang lain. Selain keberadaan anak jalanan, Sonni juga ingin menyoroti tentang kehidupan malam di sejumlah kota besar di tanah air.
Lebih tegas lagi pihaknya akan memberikan kritikan pula bagi kepolisian. Diharapkan, unsur Kepolisian di tengah masyarakat ini bisa lebih berani dan tegas terhadap keberadaan para preman yang
memperkerjakan anak jalanan maupun PSK (Pekerja Seks Komersial).
“Sesuai dengan banyak fakta yang ada, kita gambarkan dalam film ini bahwa preman yang memperkerjakan anak jalanan maupun PSK memiliki ‘kekuatan’ yang tinggi. Bahkan kepolisian yang berhubungan dengan preman ini menjadi sungkan sehingga tidak mengambil langkah hukum yang seharusnya dilakukan,”jelas Soni.
Ke depan, dengan perhatian lebih dari pemerintah dan kepolisian, maka ke depan anak-anak di Indonesia akan bisa menikmati pendidikan dan tidak ada yang diperkerjakan lagi. [nas]

Tags: