Sentra PKL Pegirian Surabaya Beraroma KKN

2-Sentra pedagang kaki lima (PKL) Pegirian tepatnya di wilayah wisata religi Ampel yang fungsinya guna untuk pedagang malah digunakan untuk lahan bisnis wahana permainan anak, Selasa (201). Gegeh bagusPemkot Surabaya, Bhirawa
Masih sepinya Sentra pedagang kaki lima (PKL)  di kawasan religi Sunan Ampel dari penjual diduga menjadi ajang permainan oknum tertentu. Sejumlah pihak terkait PKL di kawasan tersebut mengaku sudah sering kali didata petugas, namun belum terealisasi untuk ditempatkan di sentra PKL.
Memang dari pantauan Bhirawa, sentra yang diresmikan sejak Desember lalu, masih terlihat minim PKL. Bahkan, PKL yang masih berada di luar pun masih banyak yang belum tersentuh pemerintah.
Sementara fakta menarik adalah di tengah-tengah lahan sentra PKL itu, ternyata hampir lebih dari setengah difungsikan sebagai taman bermain.
Salah satu pedagang, khalid (30th) mengatakan kekecewaannya terhadap pemerintah kota Surabaya. Pasalnya, apa yang sudah dijanjikan pemerintah kota terhadap PKL tidak sama dengan kenyataanya. Padahal dirinya sudah menunggu agar kebagian tempat di sentra tersebut.
” Sebenarnya para pedagang sudah di masukkan dalam catatan pemerintah, siapa saja pedagang yang akan menempati tempat (sentra) ini. Kalau ndak salah sekitar 70 an pedagang. Nah, sedangkan pedagang dikawasan ini diperkirakan mencapai 150 an lebih pedagang,” ujarnya ketika ditemui Bhirawa (20/1).
Sementara, lanjut Khalid, PKL yang sudah masuk kedalam sentra sekitar 35 PKL. Menurutnya, pemerintah akan memberlakukan sistem dua kloter. Pertama pedagang yang lebih dulu mendaftarkan namanya lebih awal akan menempati sentra lebih dulu, sedangkan sisanya sekitar 40 PKL menyusul.
” Ya dulu pernah di data sama orang kecamatan, katanya untuk menempati sentra, tapi itu juga tidak semuanya langsung menempati sentra, harus antri dulu, karena ada kloter-kloternya untuk masuk sentra itu secara bertahap. Saat ini ada 35 pedagang yang sudah menempati sentra itu, sementara 40 lainnya masih menunggu,” imbuhnya.
Tak sampai disitu, kekecewaan pedagang juga ditujukan kepada pemerintah. Pasalnya, lahan yang begitu luas agak memanjang ini, bukan lagi diperuntukan kepada PKL. Menurutnya, pihak pengelola sengaja menyewakan sebagian tempat untuk para PKL untuk disewakan kepada pengusaha arena permainan anak-anak. Tak tanggung-tanggung, lebih dari empat alat yang kapasitas nya besar ini sudah menempati sebagian lahan sentra.
” Seharusnya kan yg lebih dulu masuk PKL, nah, ini kok malah tempat permainan anak-anak. Memang kita ndak ditarik biaya untuk masuk ke sentra, tapi kan efeknya luar biasa. PKL menjadi satu, sedangkan peziarah akan nyaman menikmati perjalanan dikawasan ini. Karena sudah tidak terganggu lagi dengan adanya PKL yang berada dipinggiran jalan kawasan wisata ini,” pungkasnya.
Terpisah, Kadinkop Kota Surabaya Hadi Mulyono mengatakan, tidak tahu adanya keberadaan arena bermain anak-anak di area sentra PKL Pegirian. Namun pihaknya akan mengecek keberadaan tersebut.
” Belum tahu saya mas, kalau ada tempat bermain anak-anak di sana. Tapi akan saya pastikan untuk melihat apakah ada permainan anak anak di sana,” kata Hadi saat dikonfirmasi Bhirawa. (geh)

Keterangan Foto : Sentra-pedagang-kaki-lima-PKL-Pegirian-tepatnya-di-wilayah-wisata-religi-Ampel-yang-fungsinya-guna-untuk-pedagang-malah-digunakan-untuk-lahan-bisnis-wahana-permainan-anak-Selasa-201.-[Gegeh-bagus/bhirawa].

Tags: