Seorang Siswa Sumenep dan Dua Siswa Situbondo UN di Rutan

Dua orang siswa sedang mengerjakan materi ujian nasional di ruang  Informasi Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Rutan Situbondo, Senin (14/04). [ sawawi/bhirawa]

Dua orang siswa sedang mengerjakan materi ujian nasional di ruang Informasi Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Rutan Situbondo, Senin (14/04). [ sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Satu orang dari 10.711 siswa peserta Ujian Nasional (UN) di kabupaten Sumenep, Auk Fatti Hatul Yuda, siswa SMA Negeri 1 Gapura yang terlibat tawuran dan sudah menjalankan hukuman selama tiga bulan dari putusan lima bulan penjara terpaksa harus mengerjakan soal UN di rumah tahanan (rutan) kelas II B.
Kepala Rutan Kelas II B Sumenep, Moh Kafi menyatakan, jauh sebelum pelaksanaan UN digelar, pihak sekolah sudah meminta agar siswa yang bersangkutan bisa mengikuti ujian nasional di sekolah. Namun, dengan alasan kendala pengamanan pihaknya tidak menyetujui.
“Kami tidak mengijinkan siswa itu ikut ujian di sekolahnya karena pengamanannya sulit, aparat keamanan yang mengamankan akan menggunakan seragam dinas, otomatis secara psikologis mengganggu siswa lain,” kata Moh Kafi, Senin (14/4).
Sementara itu, Bupati Sumenep, A Busro Karim mengatakan, pelaksanaan UN tahun 2014 ini dikabupaten Sumenep berjalan lancar. Terkait dengan satu siswa yang harus mengerjakan soal di rutan, hal itu memanghak dia untuk mengikuti unas meski harus didalam rutan. “Hak siswa kelas tiga SMA sederajat untuk ikut unas meski harus didalam rutan. Yang penting ikut ujian,” kata Bupati, usai inspeksi mendadak (sidak) di tiga sekolah, Senin (14/4).
Menurutnya, secara keseluruhan, pelaksanaan unas baik di wilayah daratan maupun kepulauan berjalan lancar, belum ditemukan kendala apapun dihari pertama ini. “Kami melihatnya pelaksanaan unas dihari pertama ini lancar,” ujarnya.
Bupati Sumenep, A Busro Karim didampingi Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), Ach Sadik dan Kepala Kemenag Sumenep Moh Sadik memantau pelaksanaan Ujian Nasional (unas) di tiga lembaga pendidikan, diantaranya SMKN 1 Sumenep, SMAN 1 Batuan dan MAN 1 Sumenep.
Dua Siswa
Sementara itu, gara-gara kesandung kasus pidana, dua orang siswa sekolah menengah di Situbondo,  terpaksa harus mengerjakan soal ujian nasional (UN) di Rumah Tahanan (Rutan) Situbondo, Senin (14/04), pagi kemarin. Kedua siswa  yang menjadi titipan tahanan karena terlibat kasus pencurian tersebut, berinisial MW, siswa SMK kelas III dan SH, siswa SMA kelas III asal Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo.
Pantauan Bhirawa menyebukan, kedua siswa tampak mengerjakan soal ujian di ruang  Informasi Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Rutan Situbondo dengan diawasi dua orang pengawas dari Uneversita Negeri Jember (Unej) serta dua orang  polisi dan satu orang pengawas sekolah.
Kepala Satuan Pengamanan Rutan Situbondo, Andre Setiawan mengatakan, siswa yang menjadi warga binaan di Rutan Situbondo, semuanya ada lima orang. Namun yang mengikuti Ujian Nasional, hanya dua orang tahanan saja. “Semua memang ada lima, tapi yang kelas tiga SMA dan mengikuti UN hanya dua orang,” terang Andre Setiawan, saat ditemui Bhirawa di Rutan Situbondo, disela-sela UN, pagi kemarin.n sul. [awi]

Tags: