Sepak Takraw Jawa Timur Realisasikan Target

Manajer Sepak Takrawa, Hudiono (tengah) bersama atlet Syamsul-Rijal dan pelatih usai menerima pengalungan medali emas di nomor double event regu. [wawan triyanto/bhirawa]

Manajer Sepak Takrawa, Hudiono (tengah) bersama atlet Syamsul-Rijal dan pelatih usai menerima pengalungan medali emas di nomor double event regu. [wawan triyanto/bhirawa]

Bandung, Bhirawa.
Target dua medali emas PON yang dibebankan oleh KONI Jatim, akhirnya berhasil direalisasikan oleh atlet sepak takraw, Emas terakhir direbut di nomor double event regu putra melalalui pasangan Syansul-Rijal setelah mengalahkan Jateng 2-1 (24-25, 21-12,21-15)..
Pada pertandingan final yang digelar di Gymnastium Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Selasa (27/9) double event regu Jateng yang diperkuat Hidayat-Dicky dan pemain cadangan Suharno  memberikan perlawanan cukup sengit, kedua pasangan itu bermain cukup taktis untuk menghalau serangan regu Jatim
Sebenarnya pada set pertama, Jatim sudah unggul 20-17, namun berhasil disamakan tim lawan. Kondisi ini membuat Jateng mendapat angin segar dan berhasil menyelesaikan set pertama dengan skor 24-25.
Memasuki set kedua, dan ketiga regu Jatim mulai bermain lebih tenang dan meminimalisir kesalahan. Selain itu keduanya juga beberapa kali berhasil membendung serangan lawan. Kondisi ini membuat regu Jateng bermain kurang tenang dan sering melakukan kesalahan. “Alhamdulillah kita berhasil meraih emas,” ucap Pelatih Sepak Takraw Jatim Gunaryo usai pertandingan.
Gunaryo mengakui regu Jateng bermain cukup taktis, selain itu mereka juga berani melakukan rotasi dengan memasukkan pemain cadangan Suharno.
Sedangkan Jatim juga memiliki pemain cadangan Fathan, namun pemain muda itu tidak diturunkan karena cedera.saat bertanding di babak semifinal. “Jateng bermain bagus, namun pemain kita menang pengalaman,” kata Gunaryo.
Ditemui ditempat yang sama Manajer sepak Takraw Jatim Drs Hudiono MSI memberikan acungan jempol terhadap perjuangan atlet Jatim, walaupun ada penurunan prestasi jika di bandingkan PON XVIII Riau yang meraih 5 emas.
“Anak-anak bermain luar biasa, selain itu sekarang kekuatan sepak takraw nasional sudah merata. Provinsi lain juga melakukan latihan jangka panjang seperti yang dilakukan Jatim,” kata Hudiono.
Pelatih Jateng Bambang Edi mengakui keunggulan duet Syamsul-Rijal yang memiliki pengalaman dan teknik bertanding yang sangat bagus. “Kedua pemain Jatim itu masih yang terbaik di Indonesia, tapi atlet kami sudah bermain maksmaln” katanya.
Sementara itu untuk medali perunggu direbut Gorontalo dan Sulsel. [wwn]

Tags: