Sepanjang Sungai Brantas Banyak Ditemukan Sampah Mikroplastik

Para siswa saat menyusuri sepanjang Sungai Brantas. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirwa
Sepanjang aliran Sungai Brantas Surabaya, mulai dari Kec Wriginanom hingga Kec Driyorejo, Gresik ditemukan banyak mikroplastik atau potongan terkecil plastik. Temuan ini didapat setelah sejumlah dosen dan siswa SMA Negeri I Driyorejo melakukan penyusuran sungai itu, Minggu (21/10).
Danu Setyo Rini, salah satu dosen perguruan tinggi asal Surabaya menuturkan, mikroplastik merupakan material yang cukup berbahaya bagi perairan. Mikroplastik itu diduga merupakan berasal dari outlet – outlet perusahaan yang ada di sepanjang sungai itu.
”Mikroplastik ini mengkhawatirkan bagi kebersihan air sungai. Mengingat air kali Surabaya digunakan sebagai bahan baku utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),” tutur Danu.
Menurut Danu, Sungai Brantas diduga sungai yang teridentifikasi menjadi penyumbang terbesar sampah plastik di kawasan perairan laut Asean. Sebab setiap tahun lebih dari 28 ribu metrik ton sampah plastik bersumber dari aliran Brantas ke laut Jawa,” kata Daru yang juga aktif di LSM Ecoton ini.
Lebih lanjut, Daru menyatakan, sungai adalah jalur utama yang dilalui sampah plastik sampai ke laut. 15 dari 20 sungai pencemar terbesar di dunia ada di Asia. Selain Brantas di Jatim, ada Sungai Gangga di India, Pasig di Philipina, Mekong di Thailland dan Yangtze di China.
Dari sepanjang penyusuran Sungai Brantas, para siswa SMA Negeri 1 Driyorejo menemukan banyak sampah dan puluhan timbulan sampah di wilayah Sungai Brantas yang berdampingan dengan Sidoarjo dan Gresik. ”Diduga masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Terutama jenis sampah bungkus snack, popok dan tas kresek,” kata Thara Bening Sandrina, siswi SMAN 1 Driyorejo.
Beberapa jenis sampah yang ditemukan yaitu, sampah bungkus snack sebanyak 16 persen, sampah popok sebanyak 11%, sampah sedotan sebanyak 9%, sampah tas kresek sebanyak 8% dan sampah bungkus mie instan sebanyak 6%. Sisa sampah lainnya berupa sampah botol air minum kemasan, tas plastik es, sachet permen, sachet kopi, sachet sampho, bungkus detergen, bungkus pembalut dan bungkus popok.
Dari temuan sampah di Sungai Brantas itu para siswa bisa mengajak teman – temannya dan masyarakat untuk tak membuang sampah sembarangan. ”Kami akan menyampaikan kepada teman – teman dan masyarakat tentang bahaya sampah bagi lingkungan,” katanya. [eri]

Tags: