Sepeda Motor Lebih Aman dengan GPS dan CCTV

2-Foto_tam (1)Surabaya, Bhirawa
Sepeda motor menjadi salah satu yang paling banyak diincar oleh para pelaku pencurian kendaraan bermotor. Modus operandinya beragam, mulai merusak lubang kunci menggunakan kunci T, menggunakan gendam, hingga diangkut menggunakan mobil boks atau pick up.
Kenyataan ini memantik keprihatinan empat siswa asal SMKN 7 Surabaya. Dalam pameran pendidikan di Surabaya yang dibuka mulai, Minggu (9/11) kemarin, mereka menunjukkan alat pengaman sepeda motor ekstra ketat. Keempat siswa itu ialah Miftakul Huda, Dicky Dwi As’ary, Imam Husaini, dan Faisal Adam. Semuanya siswa kelas XII jurusan teknik kendaraan ringan (TKR).
Huda menjelaskan, alat pengaman yang dipasang itu merupakan anti pencuri sekaligus pelacak posisi jika lolos oleh pencuri. Di dalam sepeda motor yang diberi pengaman dipasangi alarm, Global Positioning System (GPS), dan kamera Closed Circuit Television (CCTV) berukuran kecil.
“Kalau dipasangi alarm sudah biasa. Tapi, kalau menggunakan pengaman berupa GPS dan CCTV ini yang belum biasa,” katanya saat ditemui di acara pameran pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya di Gedung Balai Pemuda..
Dia menyatakan, alat pengaman dapat diatur hidup dan mati dengan memanfaatkan listrik di aki. Jika dihidupkan, alarm berfungsi saat kunci sepeda motor di buka. Saat alarm berbunyi, otomatis akan memutus arus pengapian pada sepeda motor. “Jadi, mesinnya tidak bisa dinyalakan sampai alarm dimatikan,” ujarnya. Tak hanya itu, saat posisi pengaman aktif dan sepeda motor dijagang tengah, ketika diturunkan juga bisa mengaktifkan alarm.
Sistem kerja lebih kompleks terdapat di pemasangan GPS dan CCTV. Sepeda motor ini dilengkapi dengan Wifi dan modem. CCTV dipasang di dek bodi bagian depan sebelah kanan bawah. Posisinya diatur sedemikian rupa hingga bisa melihat wajah pengendara sepeda motor tersebut.
Untuk bisa memantau kamera CCTV, pemilik sepeda motor tinggal men-download aplikasi di playstore Android. “Nama apilkasinya vmeyecloud. Dengan aplikasi ini, melihatnya pakai sistem online,” katanya. Hal sama berlaku saat memanfaatkan GPS. Posisi sepeda motor dapat terpantau 24 jam secara online dengan membuka website www.palapatrack.com.
Dicky menambahkan, biaya yang dihabiskan untuk membuat alat anti dan pelacak pencuri ini sebesar Rp 3,5 juta. Meskipun demikian, diakuinya, masih ada kelemahan yang harus disempurnakan dari alat itu. “Karena pakai modem dan Wifi, semuanya jadi bergantung dengan sinyal. Kadang-kadang, kalau masuk daerah tertentu, sinyal bisa hilang,” tandasnya. [tam]

Keterangan Foto : Teks : Dua siswa SMKN 7 Surabaya menunjukkan karyanya berupa pengaman sepeda motor yang dapat diakses menggunakan GPS. [adit hananta utama/ bhirawa]

Tags: