Sepi Pendaftar, Empat Jurusan SMK Lengang

Salah satu sudut SMKN 12 Surabaya.

Salah satu sudut SMKN 12 Surabaya.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Tren peningkatan minat peserta didik terhadap pendidikan kejuruan tak terbukti di empat jurusan seni milik SMKN 12 Surabaya. Terbukti, pada hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur umum, keempat jurusan tersebut lengang karena tidak memperoleh siswa sesuai target yang diharapkan.
Keempat jurusan tersebut adalah  Seni Tari, Karawitan,  Pedalangan dan Pemeranan. Pendaftar di empat jurusan ini jauh dari daya tampung (pagu) yang disediakan. Di Seni Karawitan hanya diisi 26 siswa, padahal pagu yang disediakan 61. Sedangkan Seni Pedalangan ada empat siswa dari sembilan pagu yang tersedia. Seni Tari ada 78 siswa dari 98 pagu dan Pemeranan diisi 57 siswa dari 60 pagu yang disediakan.
Tidak semua jurusan di sekolah tersebut sepi. Sebab, 10 jurusan lain di SMKN 12 justru menolak ratusan pendaftar yang masuk. Kepala SMKN 12 Surabaya Abdul Rofiq membenarkan minimnya peminat di jurusan seni. “Tapi, tahun ini sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2013 lalu yang masuk ke Pedalangan hanya dua orang,”katanya saat dikonfirmasi, Rabu (9/7).
Diakui Rofiq, selama ini masih ada anggapan di masyarakat bahwa jurusan seni ini akan sulit mendapat pekerjaan. Karena itu peminatnya rendah. Padahal, lanjut mantan Kepala SMKN 5 Surabaya ini, jurusan seni ini cukup menjanjikan. Para alumni seni memiliki keterampilan yang sangat dibutuhkan dunia kerja saat ini. Dia mencontohkan orang yang ahli melukis bisa masuk dalam dunia media yang membutuhkan ilustrasi seni atau dunia advertising. “Itu semua tergantung dari usahanya masing-masing. Kalau mereka mau berpikir out of the box pasti bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk eksistensi dirinya,” katanya.
Tak terpenuhinya pagu di empat jurusan seni ini selanjutnya akan dilaporkan ke Dindik Surabaya. Pihaknya hanya menerima kebijakan Dindik, apakah dibiarkan saja atau bisa menerima siswa dari luar daerah melebihi kuota satu persen yang telah ditentukan Dindik. “Kami hanya melaporkan kekurangan itu, selanjutnya kami ikuti kebijakan Dindik,”tukasnya.
Humas Dinas Pendidikan Surabaya Eko Prasetyaningsih memastikan kekurangan pagu di empat jurusan seni akan dibiarkan saja. Dia memastikan tidak akan mencabut kuota satu persen untuk siswa luar daerah di empat jurusan tersebut, meskipun kekurangan siswa. “Selama ini di daerah-daerah lain kan sudah ada latihan-latihan seni seperti pedalangan. Justru janggal kalau daerah-daerah yang pusatnya seni belajar di Surabaya. Kalau mungkin jurusan ini belum ada di daerah lain, semoga bisa memancing daerah untuk membuka jurusan serupa,”terang Eko.
Menurut Eko, meskipun kurang peminat, jurusan seni ini akan tetap dipertahankan karena ini sarana untuk tetap melestarikan budaya bangsa. Kota Surabaya ingin menunjukkan, meskipun sudah menjadi kota besar tetap memegang dan melestarikan budaya yang ada. Minimnya peminat di jurusan seni, menurut Eko karena jurusan ini tidak hanya membutuhkan kepandaian, tetapi juga bakat-bakat yang luar biasa.
Dia mencontohkan Seni Pedalangan yang harus menguasai berbagai keahlian seni mulai dari seni suara untuk menembangkan lagu-lagu sesuai dengan lakon cerita. Kemudian seni peran untuk memerankan berbagai tokoh yang ada di wayang lengkap dengan ciri khas suara-suara lakonnya. Dan harus menyelaraskan antara gerakan tangan dengan irama yang ada. “Tidak semua anak memiliki talenta itu. Biasanya mereka yang hidup dalam lingkungan seni yang tertarik dan memiliki bakat ke situ. Jadi wajar saja kalau peminatnya sedikit,”kata pejabat kelahiran Ponorogo. [tam]

Tags: