Sepi Penghargaan, Layanan di Sidoarjo Tak Kendur

5-zainiSidoarjo, Bhirawa
Inovasi pelayanan publik berupa perizinan secara online yang dikembangkan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo, akhirnya hanya mampu mencapai 15 besar nasional saja dari lomba yang digelar Kemenpan RB tahun 2014 ini
Walau tak mampu masuk dalam Top 9, tetapi menurut Kepala BPPT Sidoarjo, Drs M Zaini MSi, tak akan sampai menjadikan pelayanan di BPPT Sidoarjo menjadi kendur.
”Sebelumnya saya sudah menegaskan, apabila  inovasi perizinan online di BPPT Sidoarjo ini sampai tak bisa menembus Top 9 atau sembilan besar, saya tak terlalu mempermasalahkannya. Tetapi pelayanan kepada masyarakat tak akan diberikan yang terbaik,” kata Zaini.
Sebab bagian yang terpenting dalam lomba ini adalah, bisa memberikan pelayanan public yang terbaik bagi masyarakat, agar bisa  semakin mempermudah urusan masyarakat. Lewat pelayanan perizinan secara online, BPPT Sidoarjo menurut Zaini, bersyukur telah mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan seperti sederhana, cepat, murah dan
transparan.
Bila perizinan manual, penyelesaian dibutuhkan waktu 24 hari. Sedangkan secara online hanya 14 hari. Bila perizinan manual, dalam pengurusan pemohon bisa jadi harus mondar-mandir ke Kantor BPPT. Tapi dengan online cukup datang sekali saja. Juga efisien dari  biaya. Sebab bila perizinan manual harus ada foto copy masing-masing persyaratan perizinan. Tapi bila perizinan online cukup foto copi satu kali persyaratan saja. ”Atas dasar itulah kita menerapkan perizinan secara online,” kata Zaini, dengan mantap.
Sementara itu, bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo sebagai koordinator pelayanan publik di Kab Sidoarjo berharap, mudah-mudahan kedepan akan semakin banyak SKPD di Sidoarjo yang melahirkan inovasi-inovasi pelayanan public lainnya.
”Pak Sekda juga berharap agar nantinya yang ikut kompetisi maupun lomba inovasi pelayanan publik seperti ini, tak hanya dari BPPT Sidoarjo saja tapi juga dari SKPD lain,” ujar Kabag Organisasi, Drs Ahadi Yusuf MSi.
Yusuf juga membenarkan, yang dicapai dalam kompetisi dan lomba pelayanan publik, sebetulnya bukan hanya masalah penghargaan saja. Namun yang menjadi esensi adalah upaya inovasi untuk memberikan kualitas pelayanan public yang baik pada masyarakat. Misalnya bisa
mempermudah, mempercepat dan tidak menghambat pelayanan kepada masyarakat Sidoarjo dan masyarakat lainnya. [ali]

Keterangan Foto : Drs M. Zaini MSi

Tags: