Serap Tenaga Kerja, Disnaker Gelar Jobfair

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot, Bhirawa
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya berencana akan mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan pekerja dengan menggelar Jobfair perdana untuk tahun 2015 ini.
Rencananya Jobfair bakal digelar di Gedung Wanita Jl. Kalibokor Selatan No. 2 Surabaya selama dua hari 24-25 Maret.
Menurut Kasie Fungsional Pengantar Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya, Slamet Budiono, Disnaker saat ini berusaha mencari info lowongan kerja dari perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dan kemudian menginformasikan secara terbuka dan luas kepada masyarakat.
‘’Dengan jobfair tersebut bisa dijadikan ajang untuk mempertemukan 40 perusahaan nasional dengan ribuan pencari kerja,’’ kata Slamet Budiono Senin (23/3) kemarin.
Slamet menambahkan, melalui jobfair, perusahaan dapat langsung bertemu dengan para pencari kerja. Kali ini perusahaan tidak dibatasi dari Surabaya dan pencari kerja juga tidak dibatasi hanya untuk yang berKTP Surabaya saja.
Slamet menambahkan, sesuai Permen No. 7/2008 tentang penyelenggaraan Jobfair yang digelar, Disnaker tidak diperbolehkan memungut biaya kepada pencari kerja. ‘’Tidak ada biaya apapun alias gratis,’’ tegasnya.
Demi menciptakan kenyamanan bagi para pencari kerja, jobfair akan dilengkapi dengan meja pelayanan pembuatan kartu kuning. Selain itu, Disnaker juga melayani konseling melalui meja konseling.
Seperti diketahui Selain dengan menggelar bursa kerja, Disnaker kota Surabaya juga terus berupaya menekan angka pengangguran dengan memperbanyak pelatihan ketrampilan.
Selain dari Disnaker kota Surabaya, pelatihan kerja juga dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) dengan menggelar pelatihan keterampilan bagi para ibu rumah tangga.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menekankan saat ini Surabaya sudah menjadi jujugan investasi dari luar negeri. Untuk itu, warga Surabaya harus mempersiapkan diri agar jangan sampai lapangan kerja di Surabaya diambil oleh para pendatang.
Wali Kota menyoroti masih banyaknya warga yang malas bekerja. Ia berpendapat jika ini dibiarkan maka akan berujung pada timbulnya masalah sosial.
‘ ’Saya minta pada semua camat dan lurah agar lebih peka terhadap kondisi warganya. Bila perlu catat minat mereka ingin usaha di bidang apa, kemudian arahkan kepada Disnaker untuk kemudian bisa dibantu,’’ tegasnya. [dre]

Tags: