Serapan Anggaran Jauh di Bawah Target

APBDKota Mojokerto, Bhirawa
Serapan anggaran Pemkot Mojokerto tiga bulan terakhir tak menunjukkan perkembangan yang begitu menggembirakan. Pada triwulan ke-III September ini, grafis bergerak hanya 11% atau berada dilevel 46% dari APBD TA 2016 sebesar Rp1.007.722.667.300. Angka ini jauh dibawah target yang dipasang kepala daerah yakni sebesar 85%.
Kabag Pembangunan Setdakot Mojokerto, Agoes Heri Santoso melalui Kabag Humas Pemkot Heryana Dodik, (13/9) kemarin mengatakan, adanya sejumlah kendala dalam proses penyerapan anggaran. Kendala penyerapan berada di proyek fisik PU (Dinas Pekerjaan Umum, Red), yang belum terserap semua.
Sejumlah proyek prestisius di dinas itu menyimpan buget yang besar dan masih dalam proses pengerjaan. Misalnya, proyek jalan dan Jembatan Rejoto senilai Rp40 miliar yang belum terserap semua, revitalisasi Jl Gajahmada-Jl Pahlawan (Gamapala) yang masih tender. ”Masih banyak proyek PU yang belum dilelang semua. Kalau PU terserap semua sekitar 75%,” tambahnya.
Selain faktor penyerapan di proyek fisik, ada beberapa yang  tergantung  kegiatan akhir beberapa SKPD. Meski demikian hampir capaian SKPD diatas 50%. Pemerintahan setempat telah berupaya untuk mengejar ketertinggalan ini. ”Semua SKPD harus bisa mendahulukan skala prioritas. Sehingga target tercapai,” Heryana.
Dari data yang ada, target penyerapan anggaran mlempem dari awal. Pada triwulan I wali kota memasang target 20%, triwulan II sebesar 35% dan target  sampai triwulan III sebesar 85%.
Dan inilah capaian 10 besar SKPD yang menempati nominasi penyerap anggaran terbanyak sampai dengan 26 Agustus 2016. Yaitu, Balitbang 73,70%, Dispenduk 68,85%, Kec Agersari 68,21%, Kec. Pralon 66,71%, Dishub 66,36%, Sekwan 65,98%, Bagian Umum 64,87%, Bagian Pembangunan 63,90%, Bagian Ortala 63,71% dan Bagian Humas Protokol 63,57%. Sedangkan posisi terendah diduduki DPU dengan penyerapan 13,88%. Satu tingkat diatasnya adalah Dinas Pertanian.
Dikonfirmasi soal ini, anggota Badan Anggaran DPRD, Denny Novianto berharap pemerintah dapat bekerja maksimal. ”Kami apresiasi apa yang telah dicapai Pemkot. Tapi mereka harus maksimal untuk mengejar targetnya dengan sisa waktu yang ada,” katanya.
Menurut Denny, dengan penataan APBD yang sedemikian rupa akan mewujudkan pembangunan yang hasilnya dicapai masyarakat. ”Masyarakat butuh hasil pembangunan yang nyata,” pungkasnya. [kar]

Rate this article!
Tags: