Serapan Anggaran Rendah, Pemkot Evaluasi Semua Proyek

Whisnu Sakti Buana

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya berupaya menuntaskan sejumlah proyek pembangunan yang dikerjakan pada 2017. Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, ketika ditemui wartawan mengatakan, bahwa masih ada waktu untuk menyelesaikannya.
Menurutnya, setiap akhir tahun pihaknya mengevaluasi semua proyek yang belum selesai, tertunda atau bahkan tuntas seratus persen. ”Bukannya terlambat pengerjaannya,” tegasnya, Kamis (23/11).
Whisnu menegaskan, serapan anggaran untuk proyek fisik dari tahun ke tahun selalu mengalami peniningkatan. Jika, sesuai data hingga Oktober serapan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan, serta Dinas Perumahan Rakyat and Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang sekitar 41 persen.
Menurutnya hal itu disebabkan karena pelaksana proyek seringkali menarik uangnya pada akhir tahun. ”Biasanya tagihan menumpuk pada November dan Desember ini. Makanya kita lihat akhir tahun nanti,” paparnya.
Whisnu mengatakan, pemerintah kota intens memantau pekerjaan yang dikerjakan para pelaksana. Ia optimistis serapan anggaran tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Sebagaimana data dari Komisi C DPRD Kota Surabaya Bidang Pembangunan, lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya yang serapannya paling rendah adalah Dinas Perhubungan.
Alokasi anggaran sebesar Rp 108 miliar baru terserap 40,68 persen. Berikutnya yang serapannya rendah adalah PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya. Serapan dinas dengan dana Rp 1,3 triliun ini baru 41,4 persen.
Ketiga, OPD yang serapannya juga terendah adalah Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR). Dinas dengan anggaran total Rp 903,5 miliar ini baru terserap 41,6 persen. Berikutnya OPD yang serapannya rendah adalah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau. Dari total anggaran Rp 400 miliar, terserap 63 persen. Dan Dinas Lingkungan Hidup dari anggaran Rp 12,8 miliar sudah terserap 66,7 persen. [dre]

Tags: