Serapan Beras Bulog Bojonegoro Baru Capai 61 Persen

Sejumlah pekerja dan tumpukan beras di gudang Bulog Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Serapan beras petani yang diterima Bulog masih minim, yakni di kisaran 61%. Hal itu terjadi di Bulog Divre Bojonegoro, yang baru menyerap sekitar 63.783 ton dari target 106 ribu ton tahun 2017. Pasalnya produksi padi di petani masih minim, serta di sejumlah wilayah penghasil padi banyak yang belum panen.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre Bojonegoro,Eddy Kusuma, kemarin (1/10), mengaku tetap optimistis bisa menyerap beras sebanyak mungkin meskipun capaian hingga semester dua masih minim. ” Kami akan mengoptimalkan pembelian di tingkat petani di wilayah kerjanya,” katanya.
Tingkat penyerapan beras oleh Bulog Bojonegoro, Eddy memaparkan, dari target serapan 106 ribu ton, realisasi penyerapan hingga semester dua tahun ini baru 63.783 ton. “Minimnya serapan, karena produksi dan permintaan tak seimbang,” ujarnya.
Eddy merinci dari 63.783 ton tersebut berasal dari tiga kabupaten yaitu Bojonegoro sebanyak 23,260 ton, Tuban sebanyak 17.782 ton dan Lamongan sebanyak 22.741 ton. “Dia mentargetkan hingga bulan Oktober ini bisa mencapai 77 ribu ton atau 75 persen.Karena sejumlah wilayah penghasil padi belum semua panen raya,” imbuhnya.
Ditambahkan, serapan beras tersebut nantinya untuk memcukupi kebutuhan pelayanan publik, serta cadangan beras pemerintah (CBP). Selain itu untuk kebutuhan raskin atau rastra. Eddy  tetap optimistis bisa mencapai target 106 ribu ton penyerapan beras untuk tahun ini. Sedangkan serapan beras harian. “Rata-rata menyerap 150-200 ton per hari,” ujar dia. [bas]

Tags: