Serapan Beras Bulog Sub Divre Bojonegoro Capai 41 Ribu ton

Wakil Kepala Bulog Subdivre Bojonegoro M.Yandra Darajat

Bojonegoro,Bhirawa
Realisasi penyerapan beras oleh Bulog Sub Divre Bojonegoro berjalan lamban. Akibatnya, memenuhi target serapan tahun 2018 tidak terpenuhi. Hingga saat ini, serapan beras ditiga wilayah Kabupaten Bojonegoro,Tuban dan Lamongan hanya tercapai 41 ribu ton atau 56 % dari target 76 ribu ton setara beras.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Bojonegoro M.Yandra Darajat mengatakan sejauh ini hanya mampu menyerap beras petani lokal dari Januari hingga Desember 2018 sebanyak 41 ribu ton lebih dari target yang dibebankan oleh pemerintah sebanyak 76 ribu ton lebih setara beras,
“Tidak tercapainya serapan beras petani lokal diakibatkan beberapa faktor diantaranya karena harga pasar diluar lebih baik dari pada harga di bulog,” ungkap Yandra, kemarin (2/1).
Sementara, tahun lalu pun Bulog tak mencapai target dengan hanya menyerap 70 ribu ton beras petani. Padahal, target penyerapan Bulog tahun lalu sebesar 106 ribu ton.
Nyandra menjelaskan, saat ini stok beras sudah berada pada kisaran 18 ribu ton hingga panen selanjutnya masih cukup.
“Stok beras tersebut nantinya untuk persedian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan operasi pasar,” ujarnya menambahkan.
Selanjutnya, Nyandra menjelaskan serapan beras panen raya pada bulan April,Mei dan Juni berkisar 1500 ton per hari.
“Penyerapan pada bulan berikutnya yakni Juli, Agustus Nopember hanya menembus 500
ton per harinya,”ucapnya.
Dalam melakukan penyerapan beras, Bulog Bojonegoro melibatkan puluhan mitra kerja. Mereka membuat kontrak untuk memasok beras ke gudang bulog. Selain itu, bulog memiliki satuan tugas (Satgas) dan unit pengolahan gabah dan beras (UPGB). [bas]

Tags: