SeRaSi Pastikan Bopda SMA/SMK Tetap Ada

Serasi(Wishnu Siap Ajukan Gugatan ke MK)
Surabaya , Bhirawa
Perang visi bidang pendidikan kembali bergaung dalam Pilkada Surabaya . Kedua pasangan memastikan komitmen bakal menomorsatukan bidang pendidikan dalam pemerintahannya kelak  bila memenangkan kursi Surabaya 1.
Pada pernyataannya kepada pers, pasangan nomor satu, Rasiyo-Lucy menegaskan tetap akan memberikan Bopda kepada sekolah menengah atas(SMA/SMK) meski tahun depan pengelolaannya sudah berada di tangan pemerintah provinsi.
Menurut Rasiyo yang juga mantan Kadindik Jatim ini, perpindahan kewenangan atas SMA/SMK ke tangan provinsi bukan berarti pemerintah kota tidak bisa memberikan anggaran Bopda kepada sekolah menengah di wilayahnya.
“Ada banyak mekanisme yang memungkinkan Pemkot Surabaya masih bisa memberikan anggaran Bopda kepada sekolah menengah. Bisa dengan hibah, bisa dengan mekanisme bantuan pendidikan,” terang Rasiyo , Sabtu (7/11)  ditemui di Posko Pemenangan Serasi  jalan Flores Surabaya.
Tentang keberatan Pemkot Surabaya sementara ini untuk mengalokasikan Bopda saat kewenangan SMA/SMK berada di pemerintah provinsi, Rasiyo menyatakan hal tersebut tidak tepat. Menurutnya selama sekolah yang akan dikucurkan berada di wilayah Surabaya dan siswa yang bersekolah merupakan masyarakat Surabaya, Bopda masih bisa dianggarakan.
“Salah satu alasannya mengapa bila saya terpilih nanti Bopda SMA/SMK masih bisa dianggarkan karena  sekolah tersebut masih berada di wilayah Surabaya dan siswa yang bersekolah di sana adalah masyarakat Surabaya,” terang mantan Sekdaprov Jatim ini.
Selain terkait Bopda, Rasiyo juga mewacanakan kemungkinan memperluas bantuan seragam gratis bagi seluruh siswa sekolah. Bila beberapa waktu lalu Pemkot Surabaya sempat berencana menggratiskan seragam bagi semua siswa di tingkatan namun ditolak legislative, kali ini Rasiyo merencanakan bakal menggratiskan seragam sekolah bagi semua murid baru.
“Kalau kita memang niatnya membantu masyarakat terkait seragam, maka seragam gratis akan diberikan bagi seluruh siswa baru kelas satu baik tingkat SD maupun SMP. Demikian pula bagi yang kurang mampu tetap tiap tahun diberikan seragam  gratis,” terangnya.
Sementara dari pihak pasangan Cawali-cawawali Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Pasangan petahana ini tidak hanya melanjutkan program pendidikan gratis bagi siswa SD hingga SMA/SMK.
Dalam sebuah diskusi , Minggu(8/11) kemarin , Wishnu Sakti Buana , menegaskan berdasarkan UU No.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pengambilalihan pengelolaan pendidikan SMA/SMK  oleh Pemprov mengancam program pendidikan gratis di tingkat tersebut.
Untuk mempertahankan biaya pendidikan gratis, pihaknya semasa menjabat Wakil Wali Kota Surabaya telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), agar peraturan tersebut direvisi.
“Kita berjuang menggugat aturan yang mengancam pendidikan gratis ke MK. Kita tetap ingin siswa SMA/SMK yang warga Surabaya, tetap memperoleh pendidikan gratis,” ungkapnya.
Kepedulian pasangan Risma-Whisnu terhadap dunia pendidikan, tambah dia, bukan hanya pada jenjang pendidikan tingkat dasar dan menengah. Dalam program kerjanya, dirinya bersama Tri Rismaharini bahkan akan memberikan 1.000 beasiswa gratis bagis siswa dari keluarga miskin yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Ke depan kita rintis sekolah strata-1 gratis,” ungkapnya
Mekanismenya, mereka yang tergolong siswa dari keluarga tak mampu mengikuti seleksi untuk mendapatkan program beasiswa tersebut. Putra mantan Sekjen DPP PDIP Ir. Sutjipto ini mengungkapkan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) di Surabaya guna merealisasikan kuliah gratis tersebut.
“Kita sudah kerja sama dengan Unair dan ITS. Jika PTN kan bagus,” tandasnya.
Dengan alokasi anggaran sekitar 32 persen dari total APBD yang mencapai Rp 7,6 triliun, imbuh Whisnu, akan bisa mengkover seluruh pelayanan pendidikan gratis yang direncanakan. “Dengan alokasi anggaran 32-33 persen, tahun depan bisa mengkover semua itu,” kata dia. [gat]

Tags: