Sergab Petani Minim, Panglima Rakor Serapan

Panglima Sergab yang juga Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf. Mohammad Nas, SIP  saat Rakor Minimnya serapan gabah petani dengan Bulog divre IX dan para pengusaha penggilangan padi dan pengusaha beras Jember, di aula Makodim 0824 Jember, Senin (11/4).

Panglima Sergab yang juga Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf. Mohammad Nas, SIP saat Rakor Minimnya serapan gabah petani dengan Bulog divre IX dan para pengusaha penggilangan padi dan pengusaha beras Jember, di aula Makodim 0824 Jember, Senin (11/4).

Jember, Bhirawa
Panglima Serapan Gabah (Sergab) di Kabupaten Jember Letkol. Inf. Muhammad Nas, SIP menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan tanggung jawab salah satu lembaga/instansi, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini disampikan Mohammad Nas yang juga Komandan Kodim 0824 Jember saat Rakor Sergab bersama jajarannya dan para pengusaha beras di Jember, di aula Makodim 0824 Jember, Senin (11/4).
Hadir dalam Rakor tersebut yakni Kepala Bulog Divre IX Jember M.Khosin dan Kasi Produksi Dinas Pertanian Kab Jember Totok Suharyanto serta 75 pengusaha penggilingan padi dan pengusaha beras di Jember. “Saya memita kepada semua pihak untuk menyadari fungsi dan tanggung jawab masing-masing. Karena ketahanan pangan buka tanggung jawab satu lambaga atau instansi saja tetapi tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Oleh karena itu, Pamen berpangkat melati dua ini berhatap  kepada para pengusaha penggilingan padi, pengusaha padi untuk menjual gabah maupun berasnya ke Bulog Jember, sehingga jelas berapa produksi pertanian di Kabupaten Jember.
“Saya menyadari, memang ada beberapa pengusaha yang membeli gabah petani Jember, namun dijual lagi ke Probolinggo dan lain-lain untuk demi keuntungan lebih, bahkan ada spekulan yang menimbun dan sebagainya. Hal inilah yang mengakibatkan harga beras menjadi mahal, untuk itu melalui kesempatan ini mari kita salurkan gabah maupun beras kita ke Bulog Divre Jember. Kalau diperhitungkan dengan ongkos angkut dan lain-lain mungkin akan sama untungnya,” ujarnya pula.
Sementara, Kapala  Bulog Divre IX Jember M Khozin saat mengatakan, target penyerapan tahun 2016 ini sebesar 75.000 ton dan hingga musim panen April 2016 ini baru terserap sekitar 10.901 ton atau sekitar 14,5 %. “Untuk itulah saya berkoordinasi dengan Komandan Kodim 0824 untuk mengadakan acara ini. Dan hingga saat ini, teman-teman masih menghitung untuk kontrak kerja dengan Bulog Divre Jember, untuk itu melalui kesempatan ini silahkan bagi teman-teman pengusaha penggilingan dan pedagang padi dilapangan untuk bekerjasama, kalau mau kontrak kerja sekarangpun akan kita layani,” tandas Khosin kemarin.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapela Dinas Pertanian kab. Jember yang diwakili Kasi Produksi Dinas Pertanian Kab Jember Totok Suharyanto. Menurut Totok, program pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa dalam rangka peningkatan produktifitas, relatif berhasil dengan meningkatnya produksi pada sitiap musim panen.
“Saat ini memang puncaknya panen raya. Ada sekitar 90 % lahan pertanian di Kabupaten Jember yang sudah dipanen. Untuk itu, dengan program penyerapan gabah ini diharapkan penjualannya langsung saja ke bulog Jember sehingga produksi kita khususnya di Kabupaten Jember secara riil dapat kita laporkan dengan jelas dan faktual,” pintanya. [efi]

Tags: