Seribu Lebih Wanita Bojonegoro Menjanda Akibat Faktor Ekonomi dan Hubungan Ranjang

Panitera PA Bojonegoro, Sholikin Jamik

Bojonegoro,Bhirawa
Terbukti faktor tuntutan ekonomi hingga ketidakpuasan dalam hubungan di ranjang saat berumah tangga, jadi alasan ribuan wanita Bojonegoro menggugat cerai suaminya. Faktor utama penyebab perceraian tak hanya dilakukan pihak suami, namun juga para istri.

Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro mencatat, sejak bulan Januari hingga Juni 2022 menerima sebanyak 1.580 perkara. Dari angka itu, sebanyak 1.130 merupakan perkara cerai gugat yang diajukan istri. Sebanyak 450 perkara cerai talak yang diajukan suami.

” Untuk gugatan cerai terbanyak sekitar bulan Januari yakni sebanyak 268, disusul bulan Mei sebanyak 231 gugatan. Sementara, untuk cerai talak terbanyak yakni bulan Mei sebanyak 103 gugatan,” kata Ketua Panitera Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, Sholikin Jamik, kemarin (7/7).

Mirisnya, mereka yang mengajukan cerai talak atau cerai gugat, didominasi usia di bawah 27 tahun, di mana merupakan usia yang masih muda dalam menjalani hubungan rumah tangga. Sementara untuk pendidikan terakhir didominasi lulusan sekolah menengah pertama (SMP).

” Faktor penyebabnya tuntutan kebutuhan tinggi, maka suami stres dan berpengaruh di ranjang sehingga istri tidak puas,” jelasnya.

Sekarang ini, lanjut Sholikin karena banyak kebutuhan wanita tidak terpenuhi, disebabkan suami tidak bekerja sesuai yang di harapkan ditambah dia mendapat janji-janji palsu dari lelaki lain yang mau memenuhi kebutuhan.

” Sehingga tergiur dan mengajukan gugat padahal itu harapan palsu sebenarnya,” lanjutnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat Bojonegoro, agar tidak mudah mengajukan gugatan perceraian. Sebab, dampak daripada perceraian sangat kompleks. Terutama menyangkut data banyaknya kenakalan remaja, kriminalitas diawali kondisi keluarga yang broken home.

” Saya mengimbau kepada para masyarakat Bojonegoro, agar tidak mudah mengajukan perceraian. Memang dalam rumah tangga masalahnya sangat kompleks, tetapi alangkah baiknya dipikir kembali. Tentu semua menemukan solusinya,” pungkasnya. [Bas.gat]

Tags: