Sering Bolos, Ruang Kabaghumas Disegel Wartawan

Wartawan yang biasa ngepos di Pemkab Nganjuk menyegel ruang kerja Kabaghumas Ghozali Afandi karena sering bolos, Rabu (25/11).

Wartawan yang biasa ngepos di Pemkab Nganjuk menyegel ruang kerja Kabaghumas Ghozali Afandi karena sering bolos, Rabu (25/11).

Nganjuk, Bhirawa
Belasan wartawan yang biasa ngepos di Pemkab Nganjuk hilang kesabaran dengan perilaku sering membolos yang ditunjukkan oleh Kabaghumas Ghozali Afandi. Karena itu para wartawan yang rata-rata media cetak tersebut melakukan aksi dengan menyegel ruang kerja Kabaghumas yang sejak enam bulan lalu sering kosong.
Ghozali Afandi sejak dilantik menjadi Kabaghumas memang kurang dekat dengan awak media. Lebih-lebih lagi sejak awal puasa lalu, Ghozali Afandi sering membiarkan ruangan kerjanya kosong. Karena itu, awak media yang kerap akan melakukan konfirmasi dengan Kabaghumas selalu gagal.
Bahkan seluruh staf Humas Pemkab Nganjuk memilih diam saat ditanya alasan Ghozali Afandi sering tidak masuk kerja. Dalam sebulan, Ghozali Afandi paling banyak masuk ruang kerjanya sekitar 7 hari. Itupun tidak sampai jam kerja selesai, tetapi sebelum pukul 12.00 pasti sudah menghilang. “Ya kadang masuk kalau mengambil honor kegiatan,” ujar salah satu staf Humas, Rabu (25/11).
Jika Ghozali Afandi sakit, seharusnya ada surat keterangan dokter atau jika cuti maka harus ada permohonan cuti. Namun, kedua hal tersebut saat ditanyakan ke sejumlah staf Humas, mereka tidak berani menjawab. “Bupati seharusnya paham dengan perilaku buruk bawahannya yang kerapkali mangkir. Dan bupati seharusnya segera melakukan evaluasi kinerja terhadap Kabaghumas yang jelas-jelas tidak mampu menjalankan tugas,” ujar Roni Kurniawan, wartawan media online terbitan Surabaya.
Hal senada juga diungkap oleh Agus Iza, salah satu wartawan media cetak yang sudah jengkel dengan perilaku bolosan Ghozali Afandi. Menurutnya, Ghozali Afandi sudah tidak layak menempati posisi sebagai Kabaghumas. Karena selain tidak memiliki kompetensi di bidang kehumasan, yang bersangkutan lebih mengutamakan pekerjaan sampingan sebagai MC (Master of Ceremony). ” Katanya sakit, tapi kok jadi MC di mana-mana, di Kediri saya juga pernah lihat. Saat wisuda STKIP Nganjuk Ghozali Afandi juga jadi MC, pejabat yang tidak memiliki komitmen terhadap tugasnya ya seharusnya dijadikan staf saja,” tandas Agus dengan nada jengkel.
Asisten Umum Pemkab Nganjuk Dra Widarwati Dhalilah saat ditanya terkait perilaku bolosan Kabaghumas Ghozali Afandi mengaku telah memberikan teguran keras. Lebih aneh lagi, sebagai atasan langsung, Widarwati mengaku tidak pernah menerima surat keterangan dokter maupun permohonan cuti dari Ghozali Afandi. “Saya sudah memberikan teguran, ya saat itu memang Pak Ghozali janji akan masuk kerja,” terang Widarti saat ditemui di ruang kerjanya.
Namun demikian, Widarwati sebagai atasan langsung mengaku kembali akan memanggil Ghozali Afandi. Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Inspektorat terkait perilaku Ghozali Afandi yang kerap tidak ada di ruangannya pada saat jam kerja. “Nanti, kami akan berkoordinasi dengan inspektorat ya,” ujar Widarti di depan sejumlah awak media.
Aksi segel ruang Kabaghumas oleh wartawan sendiri terjadi sekitar pukul 10.00, saat puluhan wartawan yang biasa ngepos di Pemkab Nganjuk, lagi-lagi tidak menemui Kabaghumas ketika akan melakukan konfirmasi. Secara spontan, kejengkelan belasan wartawan media cetak diluapkan dengan cara menyegel pintu ruang kerja  Kabaghumas Ghozali Efendi dengan kertas yang bertuliskan ‘RUANG INI DISEGEL WARTAWAN’. [ris]

Tags: