Sering Disapa Bunda

Nurul Muzayanah

Nurul Muzayanah

Nurul Muzayanah
Tak banyak jumlah lurah di Kota Surabaya yang dekat dengan warganya. Apalagi, jika yang punya jabatan itu kaum perempuan yang acap  dianggap lemah oleh sebagian masyarakat. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada Lurah Jemur Wonosari Surabaya Nurul Muzayanah.
Lurah kelahiran Pacitan 31 Desember 1964 ini justru sering disapa Bunda oleh warganya. Sebutan itu bukan tanpa sebab. Karena wanita ini dinilai dekat dan bisa mengayomi warganya, apalagi dia punya kebiasaan  memperhatikan setiap keluhan yang masuk. Meski di luar jam kerja, Nurul tak segan mendatangi lokasi kejadian yang dikeluhkan warganya. Misalnya seperti banjir di saat musim penghujan saat ini.
“Kami sebagai lurah harus mengamankan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, box culvert. Di satu sisi juga warga harus mengayomi warga,” katanya saat ditemui Harian Bhirawa beberapa hari lalu di kantornya.
Perempuan berjilbab ini mengutarakan, warga saat ini membutuhkan penanganan secara cepat dan tanggap. Selain itu, juga butuh bukti kerja nyata. “Begitu dapat telepon soal keluhan dari warga, kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan croscek. Meski posisi saya di rumah,” terangnya.
Oleh sebab itu, kesigapan Nurul di saat ada keluhan warganya ini yang membuat dia semakin dekat dengan masyarakat sehingga sering disapa Bunda. Kedekatan dengan warga ini, membuat warga bebas menyampaikan unek-uneknya.
“Dipanggil Bunda ini lebih merasa dekat, layaknya ibu dan anak. Di saat ada ibu, anak pasti merasa tenang kan,” tuturnya.
Nurul yang memimpin Kelurahan Jemur Wonosari mulai 4 tahun lalu ini merasa terbantu atas kedekatannya dengan warganya selama ini. Sebab, banyak prestasi yang bisa diraih. Antara lain Pemilahan Sampah Terbaik, Partisipasi Masyarakat Terbaik dalam Green and Clean, 5 besar Kelurahan Terbersih, dan masih banyak lagi.
Bagi Nurul, menjadi lurah bukanlah tentang pekerjaan tapi lebih kepada tanggung jawab moral kepada Tuhan. Dia ingin mempermudah warganya dalam hal birokrasi dan segala pengurusan di Kelurahan.
“Jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dan bukan untuk membuat orang lain menjadi sulit,” kata Nurul yang pernah menjadi staf di Dinas Perikanan Surabaya ini. [geh]

Rate this article!
Sering Disapa Bunda,5 / 5 ( 1votes )
Tags: