Seruan Damai Negeri Islam

Karikatur-kekerasan-2MEMBUNUH sesama muslim berlatar politik, kini menjadi isu politik paling mencemaskan. Pemberontakan di Yaman yang dipimpin oleh mantan presiden (terguling), telah memicu ketegangan. Arab Saudi, sebagai super power jazirah Arab, terlibat invasi militer. Sebelumnya, negara muslim Timur Tengah telah menjadi “bulan-bulanan” politik. Benarkah radikalisme Timur Tengah, tidak tunduk pada kaidah agama?
Suasana politik negeri muslim di Asia Tengah sampai Afrika, terasa bagai medan perang saudara. Ini menjadi keprihatinan Indonesia yang akan menjadi tuan-rumah peringatan 60 tahun KTT Asia Afrika. Termasuk dihadiri negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam). Koordinasi dengan kedutaan negara-negara OKI telah dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia, memberi saran dalam rangka hidup damai dalam pluralisme.
Saat ini, keberingasan suku nomaden (tempat tinggal tidak tetap), ternyata tetap “dipelihara.” Dimulai dari Israil (dalam bahasa Indonesia “Israil” bermakna suku yang di-perjalankan, nomaden). Kini, beberapa komunitas beragama Islam, juga menjadi “israil,” nomaden, karena dianggap sebagai teroris. Mengangkat senjata pula untuk menyerang sesama muslim. Misalnya Al-Qaeda, dan ISIS. Beberapa aktifis menuding Al-Qaeda maupun ISIS, merupakan “skenario” zionis Israel, dan Amerika.
Tetapi harus diakui, apapun model skenario devide et-impera (politik adu domba) mestilah berdasar potensi konflik internal. Misalnya, sebelum muncul negara “boneka” Israel (didirikan Inggris), konflik internal muslim sudah terasa. Bahkan jauh pada masa Rasulullah SAW, sudah ada “brutus” Musaylamah al-kadzab. Tokoh nabi palsu ini bahkan melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Kanjeng Nabi SAW.
Tragedi Musaylamah, men-catat-kan korban perang terbesar saat itu. Tujuh ratus sahabat gugur sebagai syahid. Sedangkan di pihak Musaylamah, sebanyak tujuh ribu personel terbunuh, termasuk Musaylamah. Setelah itu, pemerintahan muslim tidak pernah sepi dari intrik politik. Bahkan para khulafaur-rasyidin (4 penguasa setelah Nabi SAW, sekaligus kerabat dan sahabat Rasulullah SAW), selalu berakhir sebagai syahid. Terbunuh akibat intrik politik.
Para ulama sepakat, bahwa bar-barian politik di Timur Tengah, merupakan karakter peninggalan masa jahiliyah (zaman kebodohan). Jazirah yang gersang, agaknya, menempa sisi buruk karakter beringas, dan radikal. Namun seharusnya, radikalisme lenyap dengan kemakmuran ladang minyak, yang mulai di-eksploitasi abad ke-18. Ternyata, kekayaan alam (minyak) malah menjadi modus baru perebutan kekuasaan. Juga ekses ketidak siapan ber-demokrasi.
Di jazirah Arab, tak kurang jumlah ulama (intelektual) dedikatif. Banyak buku-buku (dan ajaran) telah diajarkan, termasuk konsep imamah (kepemimpinan, demokrasi), bersandar pada kitab suci (Al-Quran) dan al-Hadits. Konsep utamanya menegakkan Islam sebagai rahmatan lil alamin, berkah untuk seluruh isi jagad raya. Termasuk berkah (kebaikan) untuk semua manusia, yang bukan muslim sekalipun.
Banyak ajaran (tekstual) Al-Quran yang mewajibkan hidup berdampingan, menjaga perdamaian manusia. Antaralain Quran surat al-Maidah ayat ke-69, dan Quran surat al-Baqarah ayat ke-62. Juga hidup damai dengan kaum kafir, sebagaimana diajarkan dalam Al-Quran surat al-Kafirun ayat 1-6. Berbagai ajaran itu menjadi sumber inspirasi penulisan buku tentang kepemimpinan dan demokrasi, oleh para ulama.
Diantara buku-buku kepemimpinan yang populer di Indonesia, adalah “al-Ahkam as-shulthaniyyah (hukum kepemimpinan),” oleh Abu Hasan Ali al-Mawardi. Serta buku “Ghayyatsu Umam fil Tiyatsil Dzulam,” karya Imam al-Haramain. Kedua buku telah ditulis hampir seribu tahun lalu. Buku ini berhasil “mendamaikan” Indonesia, tetapi diabaikan di Timur Tengah.
Tetapi sudah banyak model dakwah radikalisme, menjalar pula ke Indonesia. Sehingga sebaiknya, masyarakat (muslim) waspada, dan tetap mengikuti dakwah ajaran yang paling umum dan sudah dikenal selama ini. Antaralain, yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) atau oleh Muhammadiyah.

                                                                                                                           ———   000   ———

Rate this article!
Seruan Damai Negeri Islam,5 / 5 ( 1votes )
Tags: