Seruan Tanda Tanya?

??????????

Oleh :
Dise Dalusari

Barisan Pemuda-pemudi, Pagar revolusi.
Lidah pergerakan, dan penegak Mimbar orasi.
Jiwa Pancasila mendarah, dan teguh pada Tuhan.
Tidak takut! Membela penegakan keadilan!

Suara pemberontakan! Dari perwakilan rakyat!
Kejujuran disisihkan! Dan dikucilkan!
Politik sadis! Dari kelompok apatis!
Sang pemberani pembela, dipenjarakan!

Ada ancaman, dan kolusi untuk bungkam!
Diskriminatif hukuman, dan perbuatan tercela dibiarkan.
Pembajak Tanah tidak beradab, menggusur Tanah Airku.
Alam menangis, menjerit, dan meminta pertolongan.

Sorak Peluru mengincar, untuk menyentuh Tubuh Baja.
Tetesan keringat, dan darah pengorbanan persatuan.
Putra-putri pertiwi, berjuang bermusyawarah tanpa henti.
Mempertanyakan sumpah? Untuk kesejahteraan bangsa!

Jambi, 11 Januari 2023

Siulan Isyarat Rimba
Dise Dalusari

Sang Tulang Punggung, menyurusi jenggala berduri.
Fajar setengah riang, Angin terlihat tak ramah.
Tanah, menguburi setiap langkahnya.
Menyisakan tanda, Alam di tubuhnya.

Hawa gemuruh, Langit memerah, dan memberontak.
Jagat murka, mengeluarkan amarah yang keras.
Petani itu menyabit, satu per satu rezekinya.
Setiap keringat, dan peluh terukir di durjanya.

Pohon itu tumbang, di atas raganya.
Siulan keras kesunyian, dan tangisan rimba.
Kesepian, dingin, berkabut, dan sakit.
Lafadz terakhir, dengan menyebut syahadat.

Si buah hati menanti, duduk bersila di Tikar sulaman.
Bapak pulang tanpa bayangan, sampai esok tengah hari.
Penduduk Desa menyusuri perkebunan, dan semak belukar.
Semua berduka, membawa pulang insan yang ditemukan.

Jambi, 24 Februari 2023

Hujan Tengah Hari
Dise Dalusari

Langit, menyampaikan pesan-pesan isyaratnya.
Jawaban dari doa-doa hamba? Atau duka lara?
Dahagaku tak kemarau, dari untaian kasihmu.
Namun, bala menimpa saudara-saudariku.

Kedukaan dari murkamu? Atau ujianmu?
Bentala berguncang! Lalu Tanah terbelah!
Perbukitan! Mendatarkan daratan seisinya!
Lafadz, dan tawakal memeluk bergandengan.

Rintik gerimis, dan Awan Putih pekat.
Hujan deras, dengan rintihan Air putus asa.
Suara di ujung Tenggorokan, dan Kaki yang pilu.
Berjalan di runtuhan, mencari harapan ilahi.

Bencana Alam, bersama mereka yang sabar.
Taburan Bunga, untuk yang berpulang.
Setangkai Bunga, untuk yang bernyawa.
Tuhan lebih tau, sebab akibat untuk ridhonya.

Jambi, 18 Maret 2023

Pelukku Atas Penatmu
Dise Dalusari

Mengejar Mentari, menuju ekspektasi fana.
Merayu Jakarta, untuk ambisi mimpi-mimpi.
Membujuk harapan, dalam bayang-bayang pesan.
Haramu mengalir deras, dalam setiap untaian doa.

Terjebak dalam angka, menyusuri sudut kota.
Nyanyian sendu, wajahnya berpeluh, dan berserah.
Jarinya lihai bermain alat petik, di sebelah Jendela.
Mereka kehilangan masa depan, demi bertahan.

Layar raksasa, mengawasi setiap gerak semesta.
Barisan panjang, Mesin berjalan, dan kegelisahan.
Mengejar waktu, berpacu pada tuntutan kehidupan.
Setiap detik, mengenggam keriuhan dari isi Kepala.

Pohon rindang tua, menjalar diantara Bangku Taman.
Tempat ini menyapa, dan bercerita tentang renjana.
Lara di tubuhmu akan menyurut, karena keindahanya.
Rasakan pelukku, atas penatmu kota ini akan bekerja sama.

Jambi, 17 Januari 2023

———- *** ————

Tentang Penulis :

Dise Dalusari.
Penulis yang berasal dari Kabupaten Bungo, Jambi. Alumni Mahasiswi Ilmu Hadis, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Ia mendirikan komunitas Penulis dan Seniman Titan Arum di Kabupaten Bungo, Jambi. Ia juga mengikuti beberapa Lomba Cipta Puisi tingkat Nasional maupun Internasional, aktif menulis di Media Online maupun Media Cetak. Jejak bisa ditemukan di akun Instagram @disedalu.

Rate this article!
Seruan Tanda Tanya?,5 / 5 ( 2votes )
Tags: