Seskab Sesalkan Tim Transisi

Seskab Dipo AlamJakarta, Bhirawa
Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo alam menyesalkan pernyataan Hasto Kristiyanto, Deputi Tim Pemerintahan Transisi Joko Widodo-JK soal RAPBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat paripurna DPR RI pada Jumat (15/8).
“Saya menyesalkan pernyataan itu, seharusnya Tim Transisi Jokowi-JK fokus pada persiapan program dan penyusunan kabinet, bukan membuat pernyataan yang justru membuat bingung masyarakat,” kata Seskab Dipo Alam di Jakarta, Senin (18/8) kemarin.
Disebutkan bahwa Hasto Kristiyanto pada Sabtu (16/8) menyampaikan pernyataan bahwa RAPBN 2015 yang berkekuatan Rp2.019,9 triliun, dengan pendapatan negara sebesar Rp1.762.3 triliun yang disampaikan oleh Presiden SBY, seharusnya dirancang lebih realistis tanpa menyertakan defisit yang mencerminkan ketergantungan negara terhadap pembiayaan yang berasal dari utang luar negeri dan dari pasar uang.
Hasto menilai RAPBN 2015 sebagai gambaran “jebakan”‘ politik populis yang terakumulasi sejak 2008.
Ia mengeritik rendahnya rasio perpajakan sekitar 12.3 persen, besarnya subsidi BBM dan listrik sebesar Rp364 triliun, utang Pertamina sebesar Rp48 triliun, yang mengakibatkan RAPBN 2015 defisit sebesar Rp257 triliun.
Seskab Dipo Alam menduga Hasto Kristiyanto tidak paham dengan subtansi RAPBN 2015 yang diajukan oleh Presiden SBY padahal dibanding sepuluh tahun lalu, saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden RI, nilai APBN sudah naik empat kali lipat.
“Saat Megawati jadi Presiden, total belanja negara hanya Rp427,2 triliun. Pada 2014 ini, angka tersebut mencapai Rp1.876,9 triliun, meningkat sekitar empat kali lipat,” kata Dipo.
Mengenai keadilan dan kerakyatan sebagaimana disinggung Hasto, Seskab Dipo Alam mengambil contoh bidang pendidikan.
Ia mengemukakan pada 2004, setelah hampir 60 tahun merdeka, hanya 14 dari 100 anak usia 19 sampai 23 tahun yang masuk ke perguruan tinggi.
Sejak itu, pemerintah terus mencari dan melakukan berbagai cara meningkatkan jumlah itu dan kini, dari 100 anak usia 19 tahun, 30 telah masuk ke perguruan tinggi atau dua kali lipat dari 10 tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi kesehatan, menurut Seskab Dipo Alam, dalam 10 tahun terakhir anggarannya meningkat sekitar delapan kali lipat, dari Rp8,1 triliun pada 2004, menjadi Rp67,9 triliun pada 2014.
Buka Komunikasi
Dipo Alam menegaskan Presiden SBY sudah berkali-kali menyampaikan komitmen berkomunikasi dengan Presiden terpilih, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan gugatan soal presiden terpilih yang diajukan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Presiden SBY akan mengundang Presiden terpilih untuk melakukan komunikasi sebagai awal dilakukannya masa transisi, termasuk di dalamnya akan disampaikan semua program pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan, yang sedang dilakukan dan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk perbaikan dalam lima tahun ke depan,” kata Seskab Dipo Alam.
Ia mempersilakan Tim Transisi Jokowi-JK menyampaikan apa yang dikehendaikan pada forum komunikasi tersebut sepanjang dimungkinkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut Seskab, sebelum ada komunikasi resmi dengan Presiden SBY, akan lebih baik bila Tim Transisi Jokowi-JK lebih fokus pada pada persiapan program dan penyusunan kabinet, bukan melakukan kritikan kepada pemerintah saat ini, apalagi jika tidak berdasar.  [ant.ira]

Keterangan Foto : Seskab Dipo Alam

Rate this article!
Tags: