Sesuaikan Kebutuhan di Era Digital, PENS Buka Dua Prodi Baru Tahun ini

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), Wikan Sakarinto, mencoba inovasi binaan PENS Sky Venture E-Bike. [diana]

Surabaya, Bhirawa
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) meluncurkan dua Program Studi Baru. Yakni Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet dan Sarjana terapan Teknologi Rekayasa Multimedia yang mulai dibuka tahun ini.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), Wikan Sakarinto, yang turut hadir dalam pembukaan Prodi baru mengungkapkan, kedua program studi baru ini pastinya akan melakukan link and match dengan industri.
“Kedua prodi ini semakin link and match dengan industri, kurikulum dibikin bersama, ada dosen tamu dari industri, dan magang juga di industri,” tutur dia.
Selain itu, Wikan berharap, lulusan dari Prodi ini akan memenuhi kebutuhan industri dan terdapat program S2 Terapan untuk jurusan ini. Terlebih Prodi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Internet (TRI) susai dengan kebutuhan saat ini di era digital.
“Sekarang orang butuh internet, bahkan saat selesai landing dari pesawat pasti orang tidak lupa menghidupkan akses internet,” jelas Wikan saat launching program studi.
Sedangkan untuk Prodi sarjana Terapan Teknologi Rekaya Multimedia (TRM) ini sudah sesuai dengan maraknya industri media saat ini. Mulai dari pesatnya industri animasi dan bahkan sekarang juga bermunculan content creator.
“Ini sudah tentu sesuai dengan kondisi saat ini yakni banyak content creator, jadi dosen tamunya bisa juga dari content creator,” lanjut Wikan.
Bahkan Wikan Sakarinto bersedia menjadi dosen tamu, karena termasuk dari content creator yang mengisi kontennya di channel YouTube.
Menurut Direktur PENS, Dr Zainal Arief, persiapan dalam membuka program studi baru tidak ada halangan meskipun dalam kondisi dalam jaringan karena pandemi Covid 19.
“Meskipun pandemi, koordinasi dengan tim penyusun masih dapat dilaksanakan, meskipun dilaksanakan secara luring/offline tetap dengan Protokol Kesehatan,” ujar Direktur PENS.

Produk Inovasi Jadi Bukti Link and Match dengan Industri
Dalam kesempatan ini, Dirjen Dikti meninjau beberapa produk inovasi mahasiswa hasil binaan PENS Sky Venture. Pertama yang dicoba Dirjen Diksi adalah produk inovasi berupa E-bike yang hasil kolaborasi PENS dengan PT Insera Sena produsen sepeda Polygon.
“Sepeda ini kerjasama PENS dengan Polygon, Polygon ingin performance sepedanya kalau ada tanjakan ada bantuan dari motor listrik sehingga tidak berat,” jelas Wikan.
Dirjen Diksi dan Direktur PENS juga turut mencoba produk inovasi berupa simulasi praktikum kesehatan. Simulasi ini menggunakan teknologi AR/VR, sehingga praktikum dapat diselenggarakan secara online.
Selama meninjau produk inovasi Dirjen Diksi, Wikan Sakarinto mengungkapkan, produk inovasi ini wujud adanya link and match dengan industri.
“Produk inovasi ini merupakan kebutuhan industri yang masuk di teaching factory nya PENS ini, disitu turut berkontribusi mahasiswa, dosen, bahkan alumni – alumni dibawah naungan inkubator bisnis PENS,” tandasnya. [ina]

Tags: