Setelah Didemo, Jalan Berlubang di Pantura Gresik Baru Diperbaiki

Warga Manyar saat melakukan aksi demo pekan lalu. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Setelah warga melakukan demo menuntut perbaikan Jl Pantura (Pantai Utara) Kec Manyar mulai dilakukan perbaikan. Jalan yang sebelumnya penuh lubang dan sangat membahayakan para pengedara roda dua itu kini sudah mulai diperbaiki dengan cara ditambal.
Dua hari setelah warga turun jalan melakukan aksi, perbaikan jalan langsung diperbaiki. ”Masak memperbaiki jalan saja menunggu warga aksi dulu.Padahal kondisi jalan sudah membahayakan bagi para pengendara,” tutur Huda, warga Manyar, Rabu (30/1).
Sebelumnya, sejumlah warga melakukan aksi penanaman papan nama di lubang jalan raya Pantura, Desa Banyuwangi, Kec Manyar. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk aksi protes warga terhadap kerusakan jalan itu yang tak segera diperbaiki.
Dengan alat seadanya, warga memasang papan pada setiap jalan berlubang itu dengan memberi tulisan beberapa nama danau di Indonesia.
Khozin, koordinator aksi mengaku pemberian papan itu agar pengendara lebih waspada. Warga prihatin sebab setiap hari selalu ada korban jatuh akibat lubang jalan. Kerusakan jalan itu paling parah mulai sepanjang jalan di Desa Leran hingga Desa Banyuwangi, Kec Manyar, Gresik.
”Aksi ini bentuk sindiran keras terhadap pemerintah. Karena mereka kurang peduli dengan rusaknya jalan itu. Hampir 5 kilometer jalannya berlubang dan rusak. Harapannya dengan aksi ini pemerintah segera merespon apa yang kami rasakan saat melintasi jalan ini,” ungkap Khozin waktu itu.
Abdullah Syafi’i, salah satu pengguna jalan kecewa. Pria berprofesi sebagai pengacara dan warga asli Kec Manyar itu menyayangkan kurang pekanya pemerintah. Menurutnya, pemerintah harusnya tanggap dan cepat memperbaiki jalan itu. Sebab sudah banyak korban kecelakaan yang berjatuhan akibat jalanan berlubang. ”Salut, mereka tanpa pamrih memberi tanda agar pengendara extra hati-hati saat melintas. Jalan rusak parah, dan pemerintah harus tanggap. Sebab, ini berakibat kecelakaan,” katanya.
Ditambahkan Syafii, Jl Deandles itu sebenarnya baru diperbaiki. Dua tahun lalu ruas jalan terkenal dengan sebutan Jeglongan Sewu atau jalanan dengan seribu lubang itu sudah diperbaiki. Namun, kini kembali rusak parah. ”Saat itu aspirasi kita didengar setelah kami portal, bahkan ditutup dengan pipa besar melintang jalan,” katanya. [eri]

Tags: