Setya Budiono: Pastikan Jatim Aman dari Virus Cacar Monyet

Dinkes Jatim, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur memastikan bahwa wilayah Jatim aman dari Penyakit Cacar Monyet atau monkeypox. Pasalnya, penyakit tersebut tidak mudah menular antara manusia dan belum terdeteksi masuk ke Indonesia, termasuk Jatim.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Timur, Setya Budiono mencatat bahwa sampai saat ini tidak ada laporan kasus yang mengindikasikan ke arah penyakit Cacar Monyet.
“Jawa Timur Insya Allah aman dari cacar monyet karena penyakit ini tidak mudah menular antara manusia. Sampai saat ini tidak ada laporan kasus yang mengindikasikan ke arah penyakit ini,” katanya saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (15/5) kemarin.
Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai adanya penyebaran virus Cacar Monyet. Setya menjelaskan bahwa virus tersebut bukan hanya ditularkan dari monyet, melainkan juga tikus. Menurut dia, penyakit tersebut awalnya hanya ada di Afrika, khususnya di Afrika Barat.
“Kita berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk upaya cegah tangkal dan upaya kekarantinaan kesehatan,” jelasnya.
Selain melakukan pencegahan, Mantan Direktur RSU Mohammad Noer Pamekasan ini meminta masyarakat Jawa Timur untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak mudah tertular virus. Ia juga mengimbau masyarakat menjaga kebersihan dirinya masing-masing.
“Masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Segera periksakan diri bila mengalami keluhan sakit. Jaga kesehatan dengan tetap berolah raga, makan makanan dengan gizi seimbang serta istirahat yang cukup,” pintanya.
Bentuk kewaspadaan tersebut, lanjut Setya, adalah adanya surat edaran dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI. Di dalam surat edaran itu Dinkes diminta untuk menyebarluaskan informasi tentang monkeypox kepada masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya.
“Jika mendapatkan kasus suspek monkeypox, segera melakukan upaya pengendalian awal dan melaporkan ke Dirjen pengendalian dan pencegahan penyakit melalui PHEOC dalam waktu 1×24 jam melalui surat,” pungkasnya.
Sementara, menurut Dr Dominicus Husada menilai virus Cacar Monyet merupakan virus yang berasal dari penyebab virus monkeypox. Menular dari hewan seperti mengkonsumsi daging yang diproses kurang sempurna, atau terjadi sentuhan pada goresan luka atau memegang bahan yang mengandung virus tersebut. Biasanya carier atau hewan pembawa virus tersebut adalah monyet dan hewan pengerat.
Dominucus pun mengatakan bahwa Penyakit Cacar Monyet ini mampu menular dari manusia ke manusia dari sentuhan fisik serta memakan daging hewan yang terkontaminasi virus monkeypox.
“Penularannya bisa melalui sentuhan fisik, apalagi kalau mengenai kulit yang terluka, virus monkeypox ini menyerupai cacar jadi akan ada beberapa benjolan yang berisi air. Jika tersentuh bisa menular. Selain itu makan daging mentah atau tidak dimasak dengan benar juga dapat memicu, apalagi kalau hewan liar kita tidak tahu apakah hewan tersebut sehat atau tidak,” ujar dokter spesialis anak yang juga ahli masalah penyakit tropical ini.
Untuk penyebaran cacar monyet sendiri sebenarnya tidak terlalu cepat, karena tidak menular melalui udara atau airborne. Tetapi jika ada yang terjangkit virus monkeypox harus segera dilakukan isolasi setidaknya selama 2-4 Minggu.
“Karena berpotensi sebagai wabah meskipun perkembangannya sulit, jadi jika ada orang yang terjangkit virus ini maka sebaiknya diisolasi,” tambahnya.
Dominicus pun mengatakan bahwa penyakit ini berpotensi mematikan tapi variabelnya berasal dari banyak faktor. “Mampu mematikan tapi jarang sekali, itupun karena banyak faktor yang mempengaruhi. Tidak ada terapi definitif nya,” ujar Dominicus.
Dominicus pun menegaskan bahwa saat ini virus monkeypox belum ada antivirus nya tetapi untuk pencegahan bisa digunakan vaksin cacar. Sedangkan pada dasarnya tidak hanya monyet saja yang bisa menjadi pembawa virus pox ini, tetapi juga sapi dan hewan lainnya juga dapat menjadi carier virus ketika hidup dalam lingkungan yang tidak sehat sedangkan manusia hanya dapat terjangkit dan bukan carier pembawa virusnya. (geh)

Tags: