SI MaNEIS Bisa Tekan Kematian Ibu Melahirkan

Dengan sistim Si MaNEIS, petugas di RSUD Sidoarjo bisa lebih siap dan cepat dalam penanganan pasien ibu hamil saat melahirkan. [ali kusyanto/bhirawa]

Dengan sistim Si MaNEIS, petugas di RSUD Sidoarjo bisa lebih siap dan cepat dalam penanganan pasien ibu hamil saat melahirkan. [ali kusyanto/bhirawa]

(Dari TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016)
Sidoarjo, Bhirawa
RSUD Sidoarjo telah membuat inovasi terbaru untuk memberikan pelayanan terbaik dan maksimal kepada masyarakat, yang selama ini dikenal dengan sebutan SI MaNEIS (Sidoarjo Maternal Neonatal SMS Gateway). Kementerian PAN RB memberikan penghargaan atas Inovasi Si MaNEIS ini, karena berhasil masuk dalam TOP 99 sistem inovasi Pelayanan Publik Nasional tahun 2016 ini.
Penghargaan diserahkan langsung Menteri PAN RB, Prof Yuddy Chrisnadi, di Surabaya, beberapa waktu lalu. MenPAN menganggap metode Si MaNEIS ini sebagai terobosan baru dalam pelayanan public yang mampu merespon dengan cepat dalam penanganan terhadap pasien.
Metode ini merupakan suatu sistim informasi yang dapat diakses semua bidan, klinik rumah bersalin, Puskesmas dan RS lain yang telah terintegrasi dengan Si MaNEIS. Rujukan ke RSUD Sidoarjo dapat dilakukan lebih dulu dengan mengirimkan SMS ke Si MaNEIS call centre dengan nomor tertentu dan selanjutnya akan terdengar bunyi sirine yang tidak akan berhenti sebelum SMS itu direspon.
Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan, menyampaikan dengan rujukan Si MaNEIS ini akan memudahkan petugas. Karena dari pengalaman, bila pasien datang tanpa informasi awal dianggap akan sangat menghambat kelancaran penanganan. Baik dari sisi kesiapan petugas maupun sarana dan prasarana yang ada di RSUD.
Dengan cara Si MaNEIS, menurut dr Atok, perujuk bisa berkoordinasi lebih dulu dengan RSUD Sidoarjo. Sehingga ada informasi awal akan kondisi pasien dan bisa berdampak pada kesiagaan dan kesiapan skill yang lebih cepat dari petugas di RSUD, yang namanya Maternal Neonatal Emergency (MNE).
”Tentunya pasien akan mendapatkan penanganan lebih awal dan cepat sehingga bisa mengurangi resiko kematian ibu hamil saat akan melahirkan,” katanya, Kamis (26/5) kemarin.
Dengan menggunakan cara Si MaNEIS, lanjut Atok, respon time pada pasien hanya sekitar 5 menit saja. Sedangkan bila tidak maka penanganan pada pasien bisa sampai sekitar 30 menitan. Tahun 2015 setelah metode ini diterapkan, tercatat ada sekitar 1.010 rujukan ibu hamil dan neonates yang semuanya telah berkoordinasi dulu dengan RSUD Sidoarjo.
Pasien yang dirujuk menurut Atok, akan mendapatkan tindakan stabilitas yang sesuai dengan panduan dokter di RS dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di RS Sidoarjo.
”Selain itu dengan cara Si MaNEIS biayanya lebih murah, karena biaya Si MaNEIS sekitar Rp150 per SMS, sedangkan dengan biaya telpon sekitar Rp1.500 per panggilan,” tutur dokter spesialis paru-paru itu.
Disampaikan Atok, kini metode Si MaNEIS ini telah direplikasi pada 14 RS dan dimanfaatkan di 26 Puskesmas dan sekitar 800 tenaga kesehatan di Kab Sidoarjo yang telah terintegrasi. Sehingga akhirnya, lanjut Atok, Dinas Kesehatan Pemprov Jatim setelah melihat manfaatnya akan melanjutkan replikasi ini pada semua Kabupaten/Kota.
”Sistem ini telah kami lakukan perbaikan dan penyempurnaan atas hambatan dan kendala, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan lagi didalam penanganan pasien dengan jenis penyakit lainnya yang beresiko tinggi,” paparnya. [kus]

Tags: