Siaga Laut Pasang Meluap

Air laut pasang (Rob)Fenomena alam gelombang laut sedang menunjukkan pergerakan hebat. Air laut pasang (Rob) bergerak cepat menuju pantai, sampai melampaui perkampungan. Setidaknya 24 daerah sudah terendam banjir air lut. Tak terkecuali kota-kota utama di Indonesia, Jakarta Utara, Semarang, Surabaya, dan Belawan (di Sumatera Utara) juga terdampak banjir rob. Berdasar sigi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), rob juga dipicu gravitasi rembulan.
Banjir rob sudah terjadi selama setengah bulan terakhir. Walau sebenarnya rembulan belum purnama (bulat penuh). Tetapi sejak lama para ahli astronomi me-warning, bahwa rembulan memiliki dua periode kekuatan gravitasi. Yakni pada saat awal (tanggal 1 qamariyah, seperti awal Ramadhan). Serta saat rembulan nampak bulat penuh (purnama). Pada dua periode itu, posisi pusat bumi lebih dekat dengan pusat bulan.
Posisi (geografis) Indonesia di tengah khatulistiwa bumi, niscaya terdampak posisi astronomi itu. Tetapi, bukankah rotasi rembulan itu sudah rutin, setidaknya masing-masing sebanyak 12 kali dalam setahun? Namun saat ini, air laut pasang rob, terasa lebih menggelembung tumpah ke perkampungan pantai. Maka benar, banjir besar akibat air laut pasang, bukan hanya disebabkan gravitasi bulan. Melainkan juga fenomena lain, diantaranya pergerakan badai La-Nina.
Sulitnya, La-Nina, tidak dapat dideteksi lebih awal kehadirannya. Bisa lambat, bisa pula lebih cepat karena dorongan perbedaan iklim. Walau begitu, La-Nina selalu memiliki suasana yang khas. Yakni suhu permukaan laut yang turun (menjadi lebih dingin). Diperkirakan, La-Nina bergerak di samudera Pasifik menuju Australia. Ini menyebabkan kawasan ekuator bujur timur akan memiliki musim hujan tambahan. La-Nina, berbalikan dengan el-Nino (yang biasa membawa suasana hangat).
Pusat bumi yang berdekatan dengan pusat bulan saat ini, adalah seluruh wilayah Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara Barat (NTB). Dipastikan akan terdampak banjir rob lebih besar. Di Jawa Timur, banjir rob lebih terasa di pantai selatan. Mulai Muncar di Banyuwangi, Lumajang, Trenggalek, Tulungagung dan Pacitan. Sudah ratusan ladang (sawah dan pekarangan rumah) terendam banjir rob. Bahkan beberapa ternak juga hanyut tersapu arus banjir. Kantor Polsek (Muara Baru, Jakarta) pun terendam rob.
Gelombang tertinggi akan terjadi di pantai selatan Jawa. Mulai dari pantai Plengkung di kawasan Alas Purwo di Banyuwangi sampai pantai Shangyang-sirah di Ujung kulon di Banten, patut siaga darurat rob. Begitu pula di bagian tengah pulau Jawa, di kabupaten Gunung Kidul (DIY). Tempat sesaji (sekaligus tujuan wisata internasional) nyadran, diterjang rob. Sebanyak 15 lokasi wisata pantai di Yogya, telah dibatasi jarak kunjungannya.
Nelayan, niscaya paling terdampak rob. Di pantai utara Jawa tinggi gelombang diperkirakan sampai 2 meter. Namun di pantai selatan sampai NTB, tinggi gelombang pasang bisa mencapai 6 meter. Sehingga seluruh kapal dilarang berlayar. Peralihan musim ini akan terjadi sampai bulan Juli. Gejalanya ditandai hujan lebat yang tiba-tiba datang disertai angin puting beliung dan cepat pula reda.
Dampak banjir (sedang dan parah) selalu mengintai. Ini meng-akibatkan sekitar 63,7 juta jiwa penduduk berisiko terpapar dampak banjir. Tetapi sesungguhnya, dampak pedih bencana banjir, bukan hanya disebabkan rob maupun anomali cuaca. Melainkan juga daya dukung lingkungan yang makin lemah. Maka seyogianya, Pemerintah daerah (propinsi, serta kabupaten dan kota) menyusun mapping kebencanaan berdasar kondisi terbaru.
Koordinasi revitalisasi lingkungan juga wajib dilakukan pemerintah pusat, untuk menjamin kelangsungan perekonomian daerah. Darurat banjir, tak cukup hanya dengan dana on-call via BNPB. Melainkan juga wajib menegakkan peraturan tata-ruang, serta pelatihan kepada masyarakat untuk tanggap kebencanaan.

                                                                                                   ———   000   ———

Rate this article!
Siaga Laut Pasang Meluap,5 / 5 ( 1votes )
Tags: