Elvyn G Masassya
Dipastikan per 1 Juli 2015 ini BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan mulai beroperasi. Dengan cakupan kepesertaan meliputi seluruh masyarakat pekerja. Bukan hanya pekerja formal PNS/TNI/Polri, tetapi juga termasuk pekerja informal yang bukan penerima upah. Perlindungan program BPJS Naker (Tenaga Kerja) yang sebelumnya hanya 3 item yakni JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JK (Jaminan Kematian) dan JHT(Jaminan Hari Tua), kini ditambah dengan Jaminan Pensiun (JP).
“BPJS Ketenagakerjaan telah mempersiapkan program-program kerja strategis untuk mendukung kesiapan operasi penuh pada 1 Juli 2015 ini. Di antaranya mempererat kemitraan dengan Pemda dengan kerjasama pada 235 Pelayanan Satu Pintu Terpadu (PSPT). Juga menjalin kerjasama dengan 12 mitra perbankan maupun non bank untuk mendukung kemudahan akses bagi peserta,” ujar Dirut BPJS Naker Elvyn G Masassya, Senin (11/5).
Menurut Elvyn, alokasi dana untuk investasi mencapai Rp 46 triliun, dari jumlah itu sekitar Rp 27 triliun akan dialokasikan untuk investasi tidak langsung. Sisanya yang Rp 19 triliun akan diinvestasikan langsung untuk pembangunan rumah susun dan rumah pekerja. Sedang investasi di sektor properti akan diperbesar, dari 5% menjadi 30% dari total investasi.
Dikatakannya pada kwartal I/2015 pertumbuhan total dana investasi mencapai Rp 195,35 trliun atau 22,35% lebih besar dibanding periode sama pada 2014 sebesar Rp 158,91 triliun. Sementara, alokasi aset pada kwartal I/2015 meliputi instrumen surat utang 44,4%, deposito 28,21%, saham 19,36%, reksadana 7,43% dan investasi langsung 0,59%. [ira]
