Siap Bangun Trem, Warga Bumiharjo Surabaya Akan Direlokasi

Pemkot Surabaya akan membangun  sarana dan prasarana untuk realisasi transportasi massal trem. Untuk keperluan ini, warga sekitar Depo Bumiharjo atau kawasan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya akan direlokasi ke Rumah Susun Romokalisari.

Pemkot Surabaya akan membangun sarana dan prasarana untuk realisasi transportasi massal trem. Untuk keperluan ini, warga sekitar Depo Bumiharjo atau kawasan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya akan direlokasi ke Rumah Susun Romokalisari.

Surabaya, Bhirawa
Warga sekitar  Depo Bumiharjo atau kawasan Terminal Joyoboyo Kota Surabaya akan direlokasi ke Rumah Susun Romokalisari menyusul rencana Pemkot Surabaya membangun  sarana dan prasarana untuk realisasi transportasi massal trem.
Kabid Fisik Sarana dan Prasarana Bappeko Surabaya AA Gde Dwija Wardhana mengatakan depo itu direncanakan akan dipakai untuk  markas trem.
“Warga yang menempati depo itu akan segera direlokasi. Sebab status tanah itu sampai saat ini adalah tanah milik PT KAI. Kami sedang melakukan pendataan. Sebab kami juga akan siapkan rusun untuk relokasi warga di sana,” kata Dwija, Senin (7/9).
Depo tersebut sudah lama menjadi markas trem yakni di era 1930-an lalu. Namun sejak trem sudah tidak beroperasi, depo tersebut kini sudah beralih fungsi. Tempat tersebut kini dipakai untuk tempat tinggal penduduk dan juga tempat untuk membuka kios-kios usaha.
Menurut Dwija, dalam proses pendataan itu, pemkot juga melibatkan PT KAI, pihak kecamatan, dan juga kelurahan. Hal itu dilakukan agar seluruh warga yang ada di tempat tersebut terdata dan tidak ada yang terlewat.  Serta agar saat adanya relokasi tidak ada gejolak yang timbul lantaran ada warga yang tidak terdata. Selain itu juga untuk mengantisipasi warga yang mengaku-ngaku.
Lebih lanjut untuk depo tersebut, pemkot mengaku sudah punya konsep. Jika trem jalur utara selatan metode reaktifasi ini sudah terealisasi, depo ini nantinya akan dipakai untuk parkir trem di malam hari.  “Jadi kalau pagi salam sore trem itu beroperasi, maka malamnya biar trem itu di depo untuk dirawat dan dibersihkan,” kata Dwija.
Selain ada rencana untuk relokasi, Dwija juga menyebutkan bahwa bisa saja dalam pembicaraan itu ada perubahan, misalnya untuk depo trem yang dipakai hanya lantai satu dan dua. Sisanya bisa dipakai untuk yang lain.        Saat ini, kata dia, pemkot fokus melakukan pendataan dulu untuk warga yang akan direlokasi. “Kita sosialisasikan dulu saat ini sembari melakukan pendataan,” katanya.
Sementara itu, Kasi Pemanfaatan Rumah dan Bangunan Dinas Pengelola Bangunan dan Tanah (DPBT) Surabaya Doni Ardian menyatakan untuk relokasi depo Bumiarjo itu pihaknya masih belum menerima data.
Namun demikian, pemkot sendiri sudah menyiapkan Rusun Romokalisari untuk bisa ditempati jika relokasi sudah siap. “Kalau untuk relokasinya ini bukan karena faktor dekat ya, tapi karena memang disana dan saat ini sedang tahap pengisian penghuni rusun,” kata Doni.
Sebab rusun itu baru saja ada penyerahan dari pemerintah pusat. Setidaknya bisa masuk 400-an KK di sana. Selain itu, jika warga direlokasi di sana, Doni memastikan bahwa semua warga sifatnya sama. “Baik gusuran, relokasi maupaun antrian harus membayar sesuai tarif yang berlaku,” ujarnya. [dre]

Tags: