Siap Go Internasional, FEB Umsida Gelar ICEBAM 2018

Para narasumber sedang memberikan paparan materinya secara bergantian di ICEBAM 2018.

Sidoarjo, Bhirawa
Menyikapi perkembangan industri kreatif 4.0 serta menyambut program Go Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FEB Umsida) menggelar ICEBAM (International Conference of Economics Business Accounting and Management) Call For Paper 2018.
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung FEB Umsida Sidoarjo, Selasa (18/12) kemarin diikuti sekitar 745 peserta terbagi dalam dua sesi. Mereka terdiri para mahasiswa, dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Narasumber yang dihadirkan juga sangat mempuni di bidang masing-masing, diantaranya Prof. H. Licolin Arsyad, M.Sc. Ph. D Chief of Higher Foundation R&D Central Board of Muhammadiyah. Dr. Mukhaer Pakhana Chier of Muhammadiyah Univercities Faculties of Economics and Business. Ade Marie Marcarinas Assitent Director of International Collage UTK Thailand. Termasuk juga Prof. Madya Dr. Juzhar Jusoh dari Universiti Sultan Azlan Shah (USAS) Malaysia. Dr. Yuningsih, M.Com CPA Curtin University Australia. Wisnu P. Setiyono, SE. M.Si Ph. D FEB Umsida. Dr. Hadiah Fitriah, M.Si FEB Umsida.
Dekan FEB Umsida Dr. Sigit Hermawan, M.Si menuturkan kalau pihaknya ingin mengenalkan para mahasiswa dan dosennya dunia keluar, kami sebenarnya ingin Go Internasional. Itulah program kami kedepan, sehingga kami secara intens terus melakukan kerjasama seperti ini.
“Kami juga sudah sering melakukan kegiatan ke Thailand dan Malaysia, Australia dan Brunei. Makanya sekarang ini sekarang kita undang bergantian,” tuturnya.
Adapun manfaatnya bagi mahasiswa adalah, dengan seringnya kami berkunjung dan belajar di luar negeri, maka keinginan kami dalam Go Internasional secara otomatis sudah terdukung dengan sendirinya.
“Kami sangat memberikan apresiasi dan poin tersendiri kepada para mahasiswa yang keluar negeri. Untuk bulan Maret dan April mendatang kita ada agenda ke Malaysia dan Thailand,” jelas Sigit Hermawan. Namun, menurutnya, yang lebih menarik lagi dari kegiatan ini adalah narasumber menyampaikan, atau menyikapi perkembangan revolusi industri 4.0 yang dilakukan oleh pemerintah.
“Bagaimana perguruan tinggi bisa menyikapi, perguruan bisa eksis pada saat revolusi industri 4.0 itu,” pungkas Sigit Hermawan. [ach]

Tags: