Siap Launching Dua Kampung KB Baru

Foto Ilustrasi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Kota Mojokerto menyiapkan launching dua kampung KB baru. Sedianya dua kampung itu mengambil lokasi di pemukiman padat penduduk dan daerah yang tingkat kepesertaan KB nya rendah.
Dengan tambahan dua kampung KB ini, nantinya di setiap kecamatan di kota, didirikan satu kampung KB. Tahun lalu, kampung KB didirikan di lingkungan Randegan Kel Kedundung, Kec Magersari. Tahun ini, dua kampung KB didirikan yakni di RW 03 Lingkungan Kedungkwali, Kel Miji, Kec Kranggan dan RW 01 Lingkungan Trenggilis, Kel Blooto, Kec Prajurit Kulon.
”Targetnya setiap kecamatan sudah ada kampung KB. Karena kampung KB ini efektif menekan jumlah penduduk dengan rangkaian program keluarga berencana pada warga yang kebanyakan keluarga pra sejahtera,” ungkap Mochamad Ali Imron, Kepala DP3AKB Kota Mojokerto, Selasa (14/3) kemarin.
Menurut Imron, wilayah pemukiman padat penduduk (slum area) biasanya identik dengan keluarga yang memiliki banyak anak. Kondisi sosial ini tidak jauh dari masalah kemiskinan, pengangguran, hingga kriminalitas.
Pemkot melalui DP3AKB berupaya menekan hal ini dengan menggalakkan kampung KB. Sasarannya wilayah pemukiman padat penduduk dari gang ke gang. ”Masyarakat di situ harus diberdayakan dengan berbagai aktivitas agar punya kesibukan sehingga nantinya kampung KB bisa berjalan maksimal,” terang dia.
Pihaknya merinci, kawasan yang dipilih sebagai kampung KB terbilang kawasan pemukiman padat. Dimana, secara karakteristik banyak ditemukan di kota yakni area pinggiran rel kereta api, kawasan pinggiran daerah aliran sungai, dan kawasan dengan kasus pernikahan tertinggi di kota.
”Di tiga kampung KB ini harapannya nanti bisa diintegrasikan dengan program pada instansi lain. Karena, karakteristik permasalahan di daerah ini terbilang menuntut kewenangan banyak instansi. Seperti soal kelahiran nanti anak juga butuh akta kelahiran,” rinci Imron.
Pendirian tiga kampung KB ini sejalan dengan melonjaknya target aseptor KB di Kota Mojokerto tahun 2017 ini. Seperti pada aseptor KB vasektomi ditingkatkan mencapai 57 orang. Padahal, tahun 2016 lalu targetnya hanya 7 aseptor tapi terpenuhi 17 aseptor. ”Kita akan gencarkan sosialisasi baik secara resmi maupun tidak resmi. Seperti lewat warung ke warung. Ini sangat efektif menjaring aseptor KB,” pungkas Imron. [kar]

Rate this article!
Tags: