Thoriqul Haq
Pilbup Lumajang baru digelar pada 2018, bersamaan dengan 17 kabupaten/kota lainnya serta Pilgub Jawa Timur. Meski demikian, sejumlah nama kandidat mulai muncul ke permukaan, salah satunya Thoriqul Haq, Ketua Komisi C DPRD Jatim.
Nama Thoriqul dikaitkan dengan Pilbup Lumajang, selain karena putera daerah, juga kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memiliki sembilan kursi di DPRD Lumajang atau hanya selisih satu kursi dari PDIP yang memimpin dengan 10 kursi.
Belakangan, dibanding anggota DPRD Jatim lainnya dari Dapil IV (Lumajang-Jember) Thoriq juga paling rajin mengawal kasus pembunuhan Salim Kancil. Termasuk menghadiri sidang perdana serta turut melakukan aksi di PN Surabaya beberapa waktu lalu.
Namun anggota Pansus Pertambangan DPRD Jatim itu membantah keras kalau semangatnya mengawal kasus Salim Kancil dihubung-hubungkan dengan Pilbup Lumajang 2018.
“Saya ini, maaf bapak asli Lumajang, lahir dari rahim ibu dari Lumajang. Menjadi DPR mewakili Lumajang, yang sekarang ini saya lakukan (membela kepentingan masyarakat Lumajang) itu sama, sebagaimana yang sudah saya lakukan dulu semenjak menjadi anggota dewan pada 2009,” katanya pada Harian Bhirawa belum lama ini.
Jadi, lanjutnya, hal ini sudah menjadi bagian dari tanggung jawabnya. “Saya merasa wajib untuk hadir, terlibat secara langsung dalam setiap persoalan yang ada di Lumajang,” katanya.
Tak hanya untuk kasus Salim Kancil, Sekretaris DPW PKB Jatim itu beberapa waktu lalu juga aktif membela petani cabai yang mengeluh soal harga tidak stabil. Lalu mengawal tuntutan nelayan di Tempursari, serta banyak kegiatan yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya.
Apakah ada niat maju di Pilbup Lumajang? “Memang hari ini ada beberapa tokoh yang berharap saya maju menjadi calon bupati. Nah jawaban saya, harapan itu saya terima sebagai masukan, saran yang positif,” katanya.
Kalau PKB meminta maju, apakah siap? “Saya ini kader partai, jadi tidak menutup kemungkinan partai menugaskan saya untuk maju menjadi calon bupati, ya saya harus siap,” tandasnya. [cty]
