Siap-siap Terima Peringatan ‘Awas Anda dalam Zona Kriminal’

Iqbal Ramadhani Mukhlis menunjukkan peta yang dilengkapi dengan petunjuk peringatan zona kriminal di Surabaya.

Iqbal Ramadhani Mukhlis menunjukkan peta yang dilengkapi dengan petunjuk peringatan zona kriminal di Surabaya.

Kota Surabaya, Bhirawa
Siapapun jangan pernah punya keinginan bertemu dengan begal. Meski namanya sedang naik daun, bertemu dengan begal tak akan menguntungkan. Kalau celaka sudah tentu. Lantas bagaimana menghindarinya? Inilah pilihannya, aplikasi cerdas bernama Surabaya Street Crimes (SSC).
Iqbal Ramadhani Mukhlis adalah pencipta aplikasi SSC . Dia memang bukan pihak berwajib, atau aparat keamanan. Iqbal hanya seorang mahasiswa yang punya perhatian lebih terhadap dunia kriminal. Perhatian itu pun berubah menjadi prihatin ketika aksi begal marak terjadi, termasuk di Surabaya ini.
Atas keprihatinan itu, mahasiswa Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya ini berhasil menciptakan peta digital pada ponsel pintar. Menariknya, peta itu dilengkapi dengan petunjuk wilayah-wilayah rawan tindak kriminalitas sekaligus menu peringatan instan.
“Hampir setiap hari ada pemberitaan di koran mengenai begal di jalanan. Saya sudah amati sejak 2014 lalu. Saya prihatin dan berusaha untuk membuat aplikasi SSC ini,” ungkap mahasiswa semester akhir prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik itu belum lama ini.
Melalui aplikasi SSC tersebut pengguna bisa mengetahui lebih dari 120 titik rawan kriminalitas di Surabaya. Titik-titik rawan tersebut di antaranya daerah Wiyung, Balongsari Tama, Tambak Rejo, Sukolilo, Siwalankerto, Wonokromo serta Jembatan MERR arah Wonorejo. Data ini dihimpun dari Polrestabes Surabaya. Selama 2014 ada 120 titik rawan kriminalitas, 60 di antaranya masuk kategori tingkat kerawanan sedang-tinggi. “Bentuk kriminalitas itu disebut 3C. Yakni Curas, Curat, dan Curanmor,” ungkap alumni SMAN 2 Surabaya itu.
Cara penggunaan aplikasi ini mudah. Pengguna tinggal mengklik menu Criminal Zone (CZ) atau menu destinasi yang tersedia. Fungsi keduanya berbeda, menu CZ berupa ikon tengkorak digunakan untuk mengetahui titik rawan kriminal di Surabaya. Sedangkan Destinasi untuk mengetahui rute yang harus dihindari, berupa garis berwarna merah. Kalau CZ hanya perlu koneksi internet, tapi Destinasi harus mengaktifkan GPS (Global Positioning System) agar sistem bisa menunjukkan posisi pengguna saat itu.
Kelebihan destinasi memiliki fitur radius berupa lingkaran, sehingga bila pengguna mendekati daerah rawan kriminalitas maka secara otomatis sistem mengirim notifikasi (pemberitahuan) berupa pesan peringatan ‘Awas Anda Berada pada Zona Kriminal’.
Lain halnya CZ, menu tengkorak ini saat diklik akan mengeluarkan informasi seputar nama jalan, potensi, penyebab, waktu kerawanan, modus operandi, serta level kerawanan. Contohya Jalan Kalijudan MERR memiliki potensi kerawanan Curas dan Curanmor, penyebabnya jalan lebar dan penerangan jalan kurang, waktu kerawanan pada pukul 10.00-23.00 . Dengan modus operandi merusak kunci, merampas dan menodong pengemudi kendaraan, level kerawanan tergolong tinggi.
“Saya ingin aplikasi ini bermanfaat bagi masyarakat semua usia dan latar belakang. Sehingga bisa mengurangi tingkat kriminalitas jalanan di Surabaya,” ujar pria kelahiran 5 Maret 1994 ini.
Karya ini sekaligus menjadi tugas akhir Iqbal dan berhasil mengantarnya meraih kelulusan dengan nilai hampir sempurna. Nilai IPK 3,71 dan lulus dalam 3,5 tahun.
Anik Vega satu di antara pembimbingnya juga mengapresiasi karya mahasiswa yang hobi membaca novel dan komik ini. “Ini inovasi yang bagus, sebab bisa langsung digunakan oleh masyarakat. Respon mereka pun positif, terbukti saat Iqbal membagikan kuesioner pada pengunjung Taman Bungkul sambil menjalankan aplikasi itu sendiri,” ungkapnya.
Ke depannya karya ini akan disempurnakan dengan menambah suara dan foto lokasi. Targetnya Maret 2015 ini, aplikasi SSC bisa diunduh gratis lewat Playstore. Iqbal juga sudah membagikan aplikasi pada Polrestabes dan mengajarkan update lokasi rawan kriminalitas otomatis lewat aplikasi khusus yang tertanam pada server mereka. [tam]

Tags: