”SIAP” Tarik Sidoarjo Didoakan Masuk Lima Besar Jatim

Asisten Administrasi Umum, Kissowo Sidi, menyerahkan sertifikat dari Prov Jatim pada Kepala Puskesmas Tarik, penilaian KBK SIAP Tarik Puskesmas Tarik yang sudah masuk dalam kelompok 20 besar. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Konsep KBK ( Kelompok Budaya Kinerja) SIAP Tarik,  yang dijalankan oleh Puskesmas Tarik Kab Sidoarjo, diharapkan lolos dalam lima besar KBK yang digelar oleh Provinsi Jawa Timur. Tim penilai KBK Prov Jatim, Senin (23/10) kemarin, datang menilai di Puskesmas yang berada di ujung Kab Sidoarjo itu.
Disampaikan Kepala Puskesmas Tarik, dr Hinu Tri Sulistijorini MARS, SIAP Tarik merupakan konsep  KBK untuk membuat nyaman pasien dalam antrian di Puskeksmas Tarik. Setelah menerapkan KBK SIAP Tarik kurang dari setahun ini, dirasakan banyak perubahan pisitif yang terjadi.
“SIAP Tarik merupakan singkatan dari sistim informasi antrian Puskesmas Tarik. Sebelum ada Siap Tarik pasien yang antri harus berjubel, sesak sehingga tidak nyaman, tapi setelah kami menerapkan, pasien yang antri tidak berdesakan, sehingga nyaman dan pasien puas,” jelas dr Hinu, disela-sela penilaian KBK SIAP Tarik oleh Tim Juri dari Provinsi Jawa Timur, Senin (23/10) kemarin.
Disampaikannya, dalam sehari tercatat ada sekitar 250 an pasien yang antri di loket Puskesmas Tarik yang luasnya sekitar 90 m2 itu. Dengan antri lewat konsep SIAP Tarik, pasien bisa memanfaatkan aplikasi IT yang ada di smartphone.
“Dengan konsep SIAP Tarik, pasien bisa menghemat waktu, tenaga dan gak ribet,” tambah dr Hinu.
Untuk menggunakan aplikasi SIAP Tarik, ini pasien bisa memilih menggunakan sejumlah bahasa. Seperti bahasa Indonesia, Jawa dan Madura.
Asisten Administrasi Umum Pemkab Sidoarjo, Kissowo Sidi SH MM, dalam kesempatan itu mengatakan, konsep SIAP Tarik di Puskesmas Tarik dievaluasi mampu meningkatkan kinerja para pegawai. Karena sebelumnya ditarget sebesar 80% , tapi malah melampaui sebesar 124 %.
Suwandi, salah satu anggota Tim juri KBK dari Provinsi Jawa Timur,  mengatakan apresiasinya dengan KBK yang diterapkan oleh Puskesmas Tarik tersebut. Sebab semula masih berada di kelompok 20 besar, diharapkan akan bisa masuk dalam kelompok 5 besar Jawa Timur.
“Saya doakan SIAP Tarik bisa masuk dalam 5 besar. Saya juga harap KBK SIAP Tarik ini bisa jadi virus positip bagi OPD lain di Kab Sidoarjo,” kata Suwandi yang berasal dari Biro Organisasi Pemprov Jatim.
Ia mengingatkan, supaya program KBK di OPD tetap dan terus dipelihara. Jangan dimunculkan karena bila ada kegiatan lomba saja.
Kepala Bagian Organisasi Pemkab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf MSi, juga menambahkan konsep KBK supaya tidak sekedar formalitas saja. Tapi hendaknya harus jadi sarana untuk bisa mencapai sasaran kerja.Sehingga kerja bisa menjadi lebih baik.
Ditemui di Puskesmas Tarik, kemarin, Mulyono (50) warga Desa Sumo Kembangsri Kec Balongbendo, mengatakan, sangat puas dengan konsep SIAP Tarik ini. Sebab diakui memudahkan pasien yang akan antri berobat.
“Saya ke Puskesmas Tarik karena letaknya lebih dekat daripada Puskesmas Balongendo, Semua keluarga saya kalau berobat ya ke Puskesmas Tarik, kini bila antri saya tidak antri lagi, tidak berjubel-jubel lagi,” kata Mulyono, memberikan pengakuannya.(kus)

Tags: