Siap Unas SMTA

Tahun ini masih ada Unas (Ujian nasional) terpusat tingkat SMTA. Diselenggarakan mulai Senin esok (10 April). Seluruh siswa kelas XII (SMU, SMK dan Madrasah Aliyah), niscaya sudah mempersiapkan diri. Termasuk mengasah spiritual quotient (kecerdasan spiritual) dengan berdoa bersama, istighotsah. Serta memohon restu kepada guru-guru. Berbagai tempat lokasi makam tokoh terhormat (keramat) ramai dikunjungi kelompok siswa dan guru. Setelah itu, ngebut belajar lebih tenang.
Sekitar 3,3 juta siswa SMTA kelas XII akan mengikuti Unas 2017, termasuk beberapa yang memiliki masalah khusus. Ada yang melaksanakan Unas di dalam Lapas (Lembaga Pemasyarakatan, penjara). Ada yang di rumah-sakit, serta di ruangan khusus (karena hamil). Berdsar data Kementerian dan Kebudayaan, peserta masih didominasi siswa SMU (dan Madrasah Aliyah), sekitar 2 juta siswa. Sisanya, sebanyak 1.302.673  siswa merupakan siswa SMK dari berbagai kejuruan.
Kemendikbud terus mendorong Unas berbasis komputer (UNBK), diantaranya sebagai penghematan. Tahun (2017) ini sudah sebanyak 4.402 sekolah yang menyatakan kesanggup melaksanakan UNBK. Kesertaan ini naik lebih dari tujuh kali dibanding tahun lalu (594 sekolah). Sebagian masih nebeng pada sekolah lain, karena belum memiliki peralatan komputer memadai, terutama sekolah di luar Jawa. Serta di daerah dengan APBD yang masih kecil.
Unas berbasis komputer akan diikuti hampir 1 juta siswa. Sedangkan sisa yang lebih besar (2,3 juta siswa) masih menghadapi kertas ujian dan menggunakan lembar jawaban. Walau terdapat dua metode Unas, namun pemerintah meyakinkan standarnya sama untuk setiap propinsi. Sembari terus meningkatkan “keamanan” soal Unas dari kebocoran soal. Tahun lalu, sebagian soal Unas berbasis komputer masih bocor melalui internet, disamarkan sebagai aplikasi game.
Menghindari kebocoran, Kemendikbud membuat sebanyak 170 ribu soal untuk empat mata pelajaran yang di-Unas-kan. Seperti tahun lalu, empat mata pelajaran yang Unas adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta satu mata pelajaran sesuai jurusan (kelompok IPA dan IPS). Tetapi problem Unas yang “menakutkan” bukan pada materi pelajaran. Melainkan bahasa yang digunakan pada setiap soal.
Rata-rata siswa peserta merasa soal Unas sangat sulit dipahami. Seolah-olah menggunakan bahasa lain, berbelit-belit. Tidak sama dengan bahasa pengajaran guru di sekolah. Juga beda dengan bahasa ulangan atau ujian sekolah. Bahkan liku-liku bahasanya terkesan menjebak. Banyak yang terpeleset dan salah memahami soal, sehingga jawaban yang dipilih pun salah. Boleh jadi, soal Unas bukan dibuat oleh guru mata pelajaran. Melainkan oleh pihak lain di luar urusan sekolah.
Namun anehnya, murid yang mengikuti belajar ekstra di bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah, seolah-olah terbiasa dengan bahasa Unas. Sehingga Unas terasa tidak adil. Keuntungan diperoleh peserta didik keluarga ekonomi kuat yang mampu membiayai anaknya belajar di bimbel. Semakin mahal biaya bimbel, semakin menjamin peraihan nilai Unas tinggi.
Menghadapi evaluasi belajar tahap akhir ini, guru, orangtua, dan siswa, mesti bersabar. Karena pemerintah (melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), tetap menyelenggarakan Unas terpusat. Seharusnya, berdasar UU Sistem Pendidikan Nasional, Unas sebagai evaluasi belajar, merupakan domain pendidik (guru dan sekolah). Karena itu reasoning pemerintah menyelenggarakan Unas, masih “debatable.”
Bersyukur, nilai Unas bukan segala-galanya, terutama pada saat mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN). Saat ini masuk PTN menerapkan penjejakan rapor sekolah selama lima semester (kelas XI sampai awal kelas XII). Jika rata-ratanya bernilai 9, pasti berpeluang masuk PTN. Selain sistem tes bersama (SBM-PTN). Sejak dahulu hasil Unas SMTA tidak berlaku (samasekali) untuk masuk perguruan tinggi.

                                                                                                                   ———   000   ———

Rate this article!
Siap Unas SMTA,5 / 5 ( 1votes )
Tags: