Siapkan Akomodasi, Pengamanan dan Screening 300 Driver

UN Habitat 3Pemkot Surabaya, Bhirawa
Satu bulan jelang pelaksanaan konferensi internasional Preparatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat 3 yang akan digelar di Kota Surabaya pada 25-27 Juli 2016 mendatang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin intens untuk mematangkan persiapan. Kemarin, Pemkot Surabaya kembali menggelar pertemuan dengan pelaku usaha hotel di Balai Kota Surabaya, Jumat (24/6) kemarin.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, Pemkot Surabaya akan terus mematangkan persiapan termasuk terus berkoordinasi dengan pelaku usaha hotel. Mengingat, agenda Prepcom III for UN Habitat 3 berbeda dengan agenda internasional lainnya yang pernah digelar di Surabaya seperti pertemuan 700 kepala daerah se-Asia Pasifik bertajuk “Rountable Meeting, 29 th Session of Executive Committe of Citynet” yang berlangsung pada Juli 2012 lalu.
Untuk Prepcom III for UN Habitat 3 ini, estimasi tamu yang datang ke Surabaya atas 5000 delegasi dari sekitar 193 negara. “Jadi kita tidak hanya menyiapkan seminar. Tetapi ini kesempatan kita agar bisa menarik agenda-agenda internasional lainnya ke Surabaya. Karena itu, kita harus benar-benar detail dalam menyiapkan ini,” tegas wali kota.
Menurut wali kota, hal-hal detail itu diantaranya terkait akomodasi dan pengamanan. Untuk akomodasi, Pemkot akan menyiapkan penjemputan delegasi dari Bandara menuju hotel tempat menginap mereka. Atau juga dari hotel menuju venue acara. Pemkot sudah menyiapkan tenaga Liason Officer (LO).
Bahkan, untuk driver (pengemudi), Pemkot memilih driver yang benar-benar punya kredibilitas bagus sebagai bagian dari pengamanan. “Sebanyak 300 driver sudah didaftarkan di Korem untuk di screening supaya bisa diketahui kredibilitasnya,” ujar wali kota.
Sementara untuk pengamanan, akan ada personel dari Pemkot yang berjaga di hotel. Dan hotel tidak ikut menanggung kebutuhan mereka. “Akan ada petugas yang stay di hotel. Untuk kebutuhan operasional dan makan mereka ditanggung oleh Pemkot. Hotel ndak usah bayar. Kami hanya butuh data bila ada tamu delegasi yang langsung datang ke hotel,” sambung wali kota perempuan pertama di Pemkot Surabaya ini.
Wali kota juga mengingatkan pengusaha hotel untuk tidak menaikkan tarif seperti kesepakatan dalam pertemuan sebelumnya. Menurutnya, penting bagi pengusaha hotel untuk menyiapkan layanan terbaik bagi para delegasi Prepcom III for UN Habitat 3. Salah satunya dengan konsisten menerapkan harga kamar.
“Mohon dengan hormat, tolong jangan naikkan tarif. Jangan sampai kita dibilang tidak konsisten. Karena mendapatkan kepercayaan itu susah. Jadi tolong dijaga,” pesannya.
Hotel-hotel di Surabaya, dari mulai bintang 5 hingga losmen, memang harus bersiap menerima ribuan tamu dari berbagai negara. Sebab, dengan estimasi kedatangan peserta sebanyak itu, kebutuhan akan kamar hotel di Surabaya, minimal tiga hari selama agenda berlangsung, tentunya akan membengkak dari momen biasanya.
Wali kota juga menyampaikan, sebelum agenda Prepcom III for UN Habitat 3 dimulai, Surabaya akan menjadi tuan rumah Forum Smart City 2016 yang akan dihadiri oleh delegasi beberapa negara seperti India dan Belanda. Juga beberapa pembicara. Lalu pada Agustus, Surabaya akan menjadi tuan rumah menembak seluruh Asia Pasifik. Kurang lebih 1.000 penembak akan datang ke Surabaya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, kehadiran para pengusaha hotel dalam rapat koordinasi tersebut juga untuk mengetahui respons mereka terhadap website khusus agenda Prepcom III for UN Habitat 3 yang dibuat oleh Pemkot Surabaya, yakni prepcom3surabaya2016.id. Di website tersebut, termuat informasi tentang Surabaya. Termasuk posisi hotl dan public hospitality. “Kalau ada masukan terhadap tampilan website nya terkait hotel, silahkan disampaikan,” ujar Wiwiek. [dre]

Tags: